Mercusuar Peradaban [Part 2] : Cahaya di atas Cahaya

... Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat per­umpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS. 24:35)


Assalammualaykum ikhwah, Alhamdullilah finally bisa melanjutkan kembali tulisan saya mengenai Peradaban Islam. Setelah pada part 1 saya menjawab tantangan, pada tulisan kali ini penulis mencoba untuk merangkum keajaiban islam yang peradabannya ada di belahan bumi sebelah barat, Eropa. Sungguh menakjubkan ketika saya mengetahui bahwa ada banyak CahayaNya di langit Eropa dan bahwa setiap cahayaNya itu pula membangun rasa penasaran saya mengenai sejarah islam di benua kaya peradaban itu.

Buku 99 cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra adalah buku bergenre novel peradaban islami pertama yang saya baca di awal tahun 2013. Entah sudah berapa banyak derai air mata yang mengalir membaca buku yang luar biasa ini. Saya berpikir pada saat itu, jika seluruh manusia di belahan bumi Eropa memahami dan membaca buku ini, sungguh pemikiran mereka tentang islam akan berubah 180 derajat. Dengan membaca buku ini saya menemukan mercusuar peradaban islam yang sungguh luar biasa.

Apa yang akan kalian pikirkan tentang Eropa? tidak banyak yang memahami bahwa ada banyak keajaiban disana. Ketika ditanya tentang Eropa, Apa yang kita tahu? Kebanyakan dari kita menjawab: Menara Eiffel, Colosseum Roma, Museum Louvre, Lukisan Monalisa yang termasyur atau gondola-gondola di Venesia. Ada banyak hal menakjubkan mengenai peradaban islam disana bahwa Islam pernah teramat berjaya di Eropa. Islam memiliki andil besar dalam peradaban masyarakat Eropa. Ada beberapa kota di Eropa yang menjadi saksi dari keajaiban itu yaitu Paris (Perancis), Granada dan Cordoba (andalusia/Spanyol), dan Istanbul (turki).

Kota Fashion nomor satu di dunia, kota paling romantis di dunia, Paris, Perancis. Kota ini dikenal City of lights, yang berarti pusat peradaban Eropa. Ada pantulan cahaya kebesaran Islam disana. Eropa menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya. Seperti kufic-kufic pada keramik yang berada di Musseum louvre. Yang mencengangkan pada lukisan Bunda Maria, hijab yang dipakai Bunda Maria bertakhtakan kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah. Bahkan yang lebih mencengangkan lagi adalah sejarah Voie Triomphale atau Jalan kemenangan yang dibuat Napoleon Bonaparte, tempat dua gerbang kemenangan (arc du triomphe) yang sangat megah. Ada yang mengira kah? Bahwa Voie Triomphale bila ditarik garis lurus imajiner maka akan menghadap arah kiblat. Mungkin akan menjadi konspirasi apabila Eropa mengakui Napoleon beragama Islam, tapi kedekatan beliau dengan Islam tak terbantahkan. Selain itu, Jenderal kepercayaan Napoleon, Francois Menou mengucapkan Syahadat setelah menaklukan mesir dan syariat-syariat islam juga menginspirasi Napoleonic Code. Subhanallah bukan?. 

Setelah Paris, ada dua kota di Eropa yang juga menakjubkan yaitu Cordoba dan Granada. Dua kota di Andalusia/Spanyol ini menurut beberapa ahli sejarah adalah True City of Lights. Cordoba merupakan ibukota Andalusia dimana peradaban Eropa dimulai. Pada kota ini berkembang ilmu pengetahuan dan menginspirasi kota-kota lain di Eropa. Pada masa keemasan itu, Cordoba bukan negara islam seluruhnya, namun toleransi antar agama menjadi suatu landasan kuat hingga menjadi kota yang sangat dikagumi sekaligus membuat iri kota- kota lain. Di Cordoba terdapat Mezquita, yaitu masjid besar yang menjadi Kathedral setelah jatuh ke tangan Raja Ferdinand dan Ratu Isabela. Sementara itu Granada adalah kota terakhir dimana islam takluk di daratan Eropa. di Granada terdapat benteng megah yang menjelaskan betapa megahnya Islam di masa keemasan.

Salah satu kota yang terkenal dengan peradaban islam lainnya adalah Istanbul (Turki). Istanbul/ kontatinopel adalah saksi sejarah dimana Islam pernah memiliki masa keemasan. Pada masa itu, luas wilayah Islam lebih luas dari kerajaan Romawi. Namun, di Turki tidak ditinggalkan istana yang megah, bukan karena tidak mampu melainkan karena Sultan mereka mencontohkan kesederhanaan. Sesuatu hal yang mulai dilupakan pemimpin-pemimpin saat ini. Di Turki juga terdapat Hagia Sophia, bekas gereja besar dan sempat dijadikan masjid. Namun kini telah dijadikan museum oleh pemerintah Turki.

Sebagai seorang pembaca buku peradaban islam, saya merasa bahwa sebenarnya mercusuar perdaban yang sedang menerangi kapal-kapal peradaban dunia adalah Islam. Walau tidak menapaki secara langsung bagaimana keindahan setiap saksi sejarah itu, setidaknya saya mengenal peradaban islam dari beberapa buku yang pernah saya baca. 

Baca tulisan saya sebelumnya ya mengenai mercusuar peradaban islam :) Hopefully inspiring ya :) http://kenulinnuha.blogspot.com/2015/02/mercusuar-peradaban-part-1-menjawab.html


to be continued...

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Bacaan Pendukung:

Ansary, Tamim. 2010. Dari Puncak Baghdad; Sejarah Dunia Versi Islam. Zaman
El Shirazy, Habiburrahman. 2014. Api Tauhid. Republika
H.Hart, Michael. 1992. 100 tokoh berpengaruh dunia. 
Shaffiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Syaikh. 2012. Sirah nabawiyah. Pustaka Al kautsar
Salsabiela Rais, Hanum & Rangga Almahendra. 99 Cahaya Di Langit Eropa. Gramedia
Salsabiela Rais, Hanum & Rangga Almahendra. Bulan Terbelah di Langit Amerika. Gramedia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Samudra

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Mengapa Takut Pada Lara?