Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Sunrise Brings Me New Hope

Sunrise brings me new hope, bahwa keindahan itu jujur. Merona jingga di awan, dan tersenyum manis pada langit. Begitu pula padaku, bahwa setiap episode kehidupan memiliki ceritanya masing-masing. Ada yang bahagia tersipu malu, ada yang manis diemban rindu. Seperti matahari terbit di ufuk Timur, aku suka sekali cahayaNya, setiap semburatnya seakan berdecak kagum pada semesta. " Sunrise?" "Yups, bagaimana bisa tau?" " Tulisanmu .." "Really?" Seorang sahabatku bertanya, apa yang sebenarnya membuatku begitu cinta pada sunrise, memburunya dengan sengaja dan membiarkan langit-langit cahaya masuk dalam sanubari. Well, selain karena indah aku begitu mengagumi matahari terbit karena semangatnya. Sunrise adalah awal mula kehidupan, dari situ manusia memiliki harapan. CahayaNya yang kuning keemasan memiliki binar-binar kebahagiaan. Adakalanya mata bersyukur pada hati bahwa apa yang disampaikan mata dirasakan dengan hati sebagai bentuk kasih sayang.

Derai Hujan Di Luar Sana

Sejatinya seorang perempuan, apabila ia sedang bersedih, merasakan sakit dan ekspresi hati dengan menangis, ia sedang membutuhkan bahu untuk bersandar, pelukan hangat dari Ayah & Ibu, yang dibutuhkan bukan nasihat apalagi candaan, yang dibutuhkan juga bukan sekedar kata, tapi cinta. Aku percaya, jika hujan amat sangat deras turun ke bumi, suatu saat ia akan reda. Biarkan Allah menyembunyikan setiap derainya. Begitu pula dengan kesedihan. Buat apa menjelaskan setiap isak tangis yang mengharu biru, jika Allah jaminkan setiap tetesnya ampunan?. Barangkali, menangis adalah kelegaan yang cuma Allah pelipur laranya, pengobat kedukaannya, jika bersama Allah saja engkau serapuh itu, bagaimana tanpaNya?. Ya Rabb, barangkali aku sedang berkompetisi dengan derai hujan diluar sana, namun satu keyakinan yang kupercaya bahwa maghfirahMu teramat luas 💝

Allah Sedang Teramat Cinta

Aku stress, pusing, letih, kerjaan ga pernah selesai-selesai, dikejar deadline, lembur, semua ini sungguh melelahkan.. Assalammualaikum ikhwah fillah, Alhamdullilah hari ini rasanya lega sekali. Allah begitu baik memberikan banyak hikmah dan keberkahan. Rasanya mungkin tidak bisa terlukiskan. Bahagia itu sederhana memang, memiliki pemimpin yang super perhatian dan punya empati sangat besar. Maybe benar, sebagian dari kita menilai kebaikan tidak dengan materi bahkan hitungan angka, waktu atau uang. Kebaikan itu bermula dari rasa empati yang tinggi terhadap sesama. Itu mungkin yang membuat hubungan hablumminannas terasa dekat dengan hati. Seperti yang Bapak dan Ibu pernah katakan kepadaku, setiap manusia butuh kepekaan hati dan inisiatif yang kuat untuk berempati, entah bagaimana jadinya jika manusia tidak memiliki rasa itu. Mungkin segalanya akan "terukur", tanpa nurani bahkan rasa cinta. Belakangan ini aku dihadapkan dengan banyak sekali hikmah. Allah ingin menunjuk

#PASRAH#

Barangkali, hal paling lega dari meluapkan rasa adalah menangis.. di hadapan Allah Yang Maha Segala... Barangkali, hal paling baik mengusir gundah adalah menangis... ketika sujud mengiba pada Allah Yang Maha Pengampun.. Barangkali, hal paling menentramkan dikala letih tiada tara melanda adalah menangis.. ketika melantunkan doa kepada Allah Yang Maha Bijaksana... Barangkali, hal terbaik dari segala upaya adalah menyerahkannya pada Allah... Barangkali, hal terindah dari segala pengorbanan adalah mengikhlaskannya untuk Allah..

Untuk Adikku Tercinta, Arya Samiaji

Assalammualaikum Brosay ganteng, Arya Samiaji... Bahagia itu sederhana ya dek, bisa ketemu dek Arya setelah sekian bulan hanya berkomunikasi lewat WhatsApp. Mba Niken bersyukur Allah berikan kesempatan kita untuk bertemu, saling bercerita dan berbagi bahagia bersama. Bangga rasanya Mba Niken menjadi kakakmu dek, So proud of you :). Terima kasih telah menjadi adik yang sangat santun dan lembut, kata orang Dek Arya yang paling mirip Mba Niken, secara sifat & sikap. Namun menurut Mba Niken beda dek. Dek Arya itu super baik, bahkan ga pernah nolak kalo orang lain minta bantuan. Pantes aja kamu banyak banget yang ngefans dek #eh. Terima kasih telah menjadi adik yang sholih, rajin ke masjid dan haus ilmu agama. Kadang Mba Niken ga bisa jawab pertanyaanmu yang tingkat tinggi itu Dek, walau pada akhirnya kamu bisa menyimpulkan sendiri. Very Good Job, Bro! . Semangat belajar terus yaa say, bikin Bapak & Ibu bangga. Bercita-citalah memberikan jubah kemuliaan kelak untuk Ba

Belajar Menjadi Ibu Yang Baik

Kelak, aku ingin menjadi Ibu yang baik, yang mencintai anak-anakku setulus hati, yang memberikan perhatian, kasih sayang, dukungan, pelukan hangat serta kecupan mesra untuk mereka. Aku berharap menjadi Ibu yang baik, bahkan sejak aku belum berkeluarga, bahkan nantinya pun ketika aku sudah berkeluarga, sejak mengandung anak-anakku, menyusui mereka, mendidik mereka hingga menjadi saksi kesuksesan mereka. Aku berharap menjadi Ibu yang sangat baik. Aku berharap menjadi Ibu yang baik, banyak orang bilang ketika mengandung itu penuh kepayahan, sakit luar biasa bahkan jihad sebaik-baiknya. Aku ingin menjadi Ibu yang kuat, tangguh & tegar. Sejak anakku dalam kandungan, aku ingin menjadi Ibu yang baik. Menjaga titipanNya dengan bahagia. Memberinya asupan gizi sehat, mengajarinya mengenal RabbNya, mengajarinya membaca kalamNya, menghapal firmanNya, mengajarinya menjadi pribadi terbaik yang bermanfaat bagi banyak orang. Sejak dalam kandungan. Aku berharap menjadi ibu yang baik, ke

Ampuni Aku

Ampuni aku.. Ya Rahman Ya Rahiim Atas segala dosaku.. Karena mencintaiMu adalah hal terbaik yang pernah kurasakan.. Allah, barangkali obat terbaik dikala penat akan rutinitas adalah dekat denganMu. Sekedar berbicara lembut dalam doa atau menatap hujan dari balik jendela. Merasakan semilir angin yang menerpa manja, mendengar bulir-bulir hujan jatuh membasahi bumi. Masya Allah, Allahumma Shoyyiban Nafi'aan. Aku merasa sedikit melankolis hari ini. Allah, alangkah bersyukurnya aku bisa bernafas hingga hari ini. Sampaikanlah aku pada bulan maghfirahMu Ya Rabb, bulan yang amat kurindukan. Rasanya waktu berlalu cepat sekali, aku hanya ingin dekat denganMu Ya Rabb, menumpahkan segala rasa ini padaMu. Tetapkan hatiku diatas agamaMu Ya Allah.. Entah kenapa rasanya ada ruang hatiku yang perih, mengingat betapa besar dosa-dosaku tak terhitung. Seperti debu-debu yang tak kasat mata namun amat sangat banyak. Dengan banyak khilafku Engkau tetap saja menutup aibku, mencintaiku