Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Mencintai Ada Alasannya: Karena Allah, bener kan?

Kata orang, ketika kita mencintai keluarga kita, mencintai yang kelak akan menjadi suami kita, anak-anak kita, mencintai sesuatu tidak perlu ada alasannya, padahal menurutku alasan yang paling benar adalah Karena Allah. bener ga sih? mempertimbangkan seluruhnya karena Allah. kalau Allah suka, maka cintailah, kalau Allah tidak suka maka bencilah... jadi mencintai dan membenci karena Allah. menurutku ini alasan paling logis kok... :)  Mencintai karena Allah tidak mungkin akan sakit hati apalagi sampe galau dan jadi stress, setauku mencintai  Karena Allah pasti bahagia deh, hehe :). belakangan ini aku teringat pada kisah cinta Ali dan Fatimah, subhanallah kan ya? ternyata mereka mencintai sejak sebelum menikah, aku juga pengen kaya gitu, juga cinta  Ibrahim kepada anaknya Ismail, karena cinta pada Allah lah Ibrahim rela mau menebas leher anaknya sendiri Ismail karena perintah Allah dalam mimpinya, kalo bukan cinta karena Allah ga mungkin kaya gitu kan? Mencintai karena Allah jug

Kerinduan yang Mendalam

Gambar
Aku merindukan masa-masa itu. Masa-masa dimana kami selalu bersama dalam ikatan ukhuwah yang membahagiaakan. Aku rindu pada seringnya kami bertemu untuk merasakan bagaimana kalam Illahi dibacakan, rindu pada setiap detik yang pernah kami lalui bersama. Tertawa, menangis, bertengkar, berselisih pendapat, atau sekedar mengobrol biasa. Kerinduan ini seperti menusuk hati dalam-dalam, rasanya seluruh raga pun ikut merasakannya. Aku masih ingat ketika pertama kali datang dalam acara mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa), aku pertama kali mengenal beberapa pribadi dengan karakter yang berbeda pula, semakin malam semakin membuatku bahagia bersama mereka dalam momen yang hikmat. Setelah itu aku ikut aktif dalam beberapa kegiatan, aku masih ingat waktu ikut Rihlah di Gedong Songo, bersama ukhti fillah yang menyenangkan. Mengenal mereka adalah kebahagiaan yang mendalam. Sejak saat itu aku mulai aktif dalam lembaga dakwah ini. Rasanya begitu banyak kenangan sehingga ketika mengingatnya membuatku se

Pendidikan Indonesia yang Mekhawatirkan

Allah, belakangan ini aku sering melihat dan mendengar berita di televisi maupun membaca di media cetak, begitu banyak kasus di negara ini yang seringkali membuat hatiku bercampur aduk rasanya. Terkadang aku menangis karena banyak anak tak bisa sekolah, untuk ke sekolah mereka harus menyebrang sungai yang arusnya deras hingga terpaksa harus melepas celana dan sepatu mereka, kalaupun dapat sampai sekolah ternyata sekolah mereka keadaannya sangat memprihatinkan,  bocor, kursi dan mejanya sudah tidak layak dipakai, yang lebih parah tidak ada guru yang mengajar. Bahkan penjaga sekolahpun yang terpaksa harus mengajar. Ya Rabb, aku kesal sekali dengan para pejabat di negara ini, apakah hati mereka tidak tersentuh melihat keadaan seperti itu? Kenapa mereka masih saja bisa naik mobil dan makan di restoran? Kenapa mereka masih bisa membeli mobil mahal, tas berharga ratusan juta?.  Ya Allah, apa tidak ada satupun yang memahami keadaan mereka. Aku kadang tak kuat melihat anak-anak yang sehar