Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Perjalanan Hati MenujuNya

"Setiap dari kita sesungguhnya sedang melakukan perjalanan, perjalanan mengemudi hati menujuNya" -Ken Ulinnuha- Berbekal keberanian dan tekad sekuat baja, saya berkunjung dari satu rumah ke rumah, silaturahim untuk sebuah tugas negara. Ini semacam perjalanan yang membutuhkan keyakinan. Bertamu, bertatap muka, mengajak untuk berjuang bersama, dalam ranah nurani. Closing -Alhamdullilah :). Perjalanan hati kalau saya bilang, bertemu hampir seluruh jenis lapisan masyarakat, belajar memahami dan menjadi pendengar yang baik. Day to day ... sehingga rasanya perjalanan ini seperti kebiasaan yang sudah digariskanNya.  Perjalanan setiap manusia telah digariskanNya, kemanapun, dimanapun, dengan tujuan apapun, seluruhnya berbingkai ujian. Tidak ada yang semulus jalan bebas hambatan, selalu ada saja jalan terjal maupun jebakan persimpangan. Terlalu sering membaca buku-buku literasi bergenre travelling membuat saya seperti membayangkan sebuah perjalanan. Dari buku Hanum Salsa

Tak Ada Beban Tanpa Pundak

Takkan aku bertanya mengapa harus terjadi Karna aku yakini tak ada beban tanpa pundak Kau uji aku karna ku bisa melewatinya Ini yang terbaik bagi hidupku.. semua hanya ujian  Biarkan aku oh malam... Menangis di sepanjang sholatku Karna hanya Allah yang bisa membuatku tegar Menjalani semua ini.. Biarkan aku oh malam... Bersimbah rahmat dan ampunanNya Badaipun pasti berlalu menguji imanku Aku serahkan pada Illahi [Edcoustic_Tak Ada Beban Tanpa Pundak] Amanah tak pernah salah memilih pundak, ia meyakini bahwa setiap pundak memiliki amanahnya masing-masing. Ada yang ikhtiarnya selangit namun hasilnya nol besar, ada yang ikhtiarnya segunung hasilnya hampir tak ada, ada yang ikhtiarnya hanya selangkah hasilnya beranak-pinak, ada juga tanpa ikhtiar hasilnya tak terkira. Jika seluruh amanah dinilai dengan hitungan angka, menakar untung rugi, maka yang di dapatkan hanya keletihan tiada tara, kekecewaan yang tak berujung juga tangisan yang berderai. Bagi

Air Mata Dua Pertiga Malam

“Bangunlah, Cinta.  Airmatamu bercahaya di dua pertiga malam....” ―  Helvy Tiana Rosa ,  Mata Ketiga Cinta "Menurut Ken, apa indikator seorang manusia dicintai Allah?", tanya seorang ikhwah pada saya. Saya cukup lama berpikir, tersenyum simpul dan tertunduk. Sungguh, dicintai Allah adalah cita-cita nomor wahid bagi setiap manusia. Kemudian saya menjawab: "Menurut Ken, ketika Allah berikan keistiqomahan kepada hambaNya untuk bisa bangun Qiyamul Lail, berdoa dan menangis sejadi-jadinya, membaca kalamNya hingga bergetar dan berzikir hingga bibir tak mampu berucap.. Itulah orang yang dicintai Allah.. Karena mereka benar-benar pilihan". Saya merasa indikator inilah yang paling bijak. Tidak semua orang dicintai Allah dengan manis seperti ini, berdua denganNya di dua pertiga malam hingga hati bergetar dan air mata beranak sungai. Mereka yang bisa istiqomah Qiyamul Lail, mengharap ridhoNya adalah orang yang benar-benar pilihan. Maka jika satu hari saja Allah tidak mem

Karena Sastra Membutuhkan Rasa

“Sastra bisa menampung semua gejolak dalam diri, mengurangi derita serta membuatmu lebih peka serta berdaya.” ― Helvy Tiana Rosa "Apa yang kau sukai dari sastra Ken?", tanya seorang sahabat. Pertanyaan ini ternyata masih menggantung dalam deretan terdepan dalam pikiran saya hari ini. Well, maybe karena saya dilahirkan dari keluarga yang hampir seluruhnya sangat mencintai sastra. Entah, ini seperti turun-menurun, mendarah daging, mungkin esok ketika saya memiliki anak pun kecintaan pada sastra tak akan pernah pudar. Kecintaan keluarga pada sastra seperti warna pelangi yang pendarnya sudah terlanjur terbiaskan ke seluruh warna di dunia. Ia bermetamorfosa menjadi warna-warna yang indah namun tetap ingat pada siapa akar warna mereka berada. Sejak kecil Bapak suka sekali membelikan saya buku, bukan buku anak-anak kebanyakan namun buku-buku sastra yang saya tak pernah memahami bahasa dan alur ceritanya. Bukan seperti roman picisan jaman sekarang, lebih kepada sens

Karunia Seperempat Abad

Selamat Ulang Tahun kakakku yg teristimewa di dunia... Teruslah berjuang dengan cara yg memang benar menurut agama... Semoga Allah selalu melindungi setiap langkah perjalananmu menuju kebenaran... Selamat Ulang Tahun.. sehat selalu... Dari adikmu -BRE IKRAJENDRA- Assalammualaykum ikhwah fillah Rahimakumullah, Jazakumullah atas seluruh birthday greetings yang diucapkan secara langsung maupun melalui tulisan kepada saya. Juga seluruh kado dan doa yang tulus tiada tara. 25 tahun adalah fase yang luar biasa yang Allah berikan kepada saya. Ibarat merangkai mozaik, sudah seperempat episode mozaik yang terangkai. Sisanya adalah harapan dan cita-cita. Bagi saya, karunia ini tak pernah ternilai harganya. Kita tidak pernah mengetahui sampai pada umur ke berapa Allah masih memperkenankan untuk menghirup udaraNya. Allah berikan kesempatan kepada saya untuk lebih mengenal dan mencintaiNya dengan menjalani kehidupanNya, bersama orang-orang tercinta, bersama alam yang menentramkan, bersama selu

Tulisanmu Mengobati Rinduku

"Ken... Apakabar? Ya Allah aku kangen..."  "Alhamdullilah, luar biasa, Allahu Akbar!" "Afwan ya Ken, aku ngerti kamu sibuk banget yaa... Aku suka baca tulisan-tulisanmu di Blog" "Masa? Ya Allah, jarang tak share lho padahal, isinya ga penting, curcol semua..." "Paling ga tulisanmu mengobati rasa rinduku, tulisanmu kaya kamu bercerita Ken, jadi kangen... " *** Jadi ini jawabannya, ada yang memang suka baca blog saya gegara kangen. hehe :). Sebelumnya saya cukup heran, kenapa penayangan saya banyak sekali padahal saya jarang bahkan hampir tidak pernah nge share tulisan saya di sosial media. Saya berharap tulisan saya dibaca oleh keluarga atau sahabat-sahabat terdekat saja. Ibaratnya, curahan hati ketika lidah tak mampu menyampaikan. Itu alasannya kenapa saya jarang sekali share tulisan saya. Semuanya curcol dan ga penting. Ga pernah serius karena ga pernah mikir. Semua tulisan ini memang private , makanya jarang di share. Pal

Memerdekakan Sesama

Kekuasaan Presiden ada batasnya karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. [Ir. Soekarno] Pernyataan Ir. Soekarno benar, bahwa diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Absolutely , bahwa hati tak tergantung pada makhluk melainkan hanya bergantung padaNya. Bahwa hidup yang merdeka adalah merdeka dari segala hal yang berkaitan dengan terlalu cinta pada dunia, terlalu cinta pada ke'akuan', menganggap bahwa memperkaya dan mensejahterakan diri sendiri adalah merdeka. Padahal merdeka yang sesungguhnya adalah setiap mereka yang memerdekakan sesama. Saya belajar banyak dari bapak tukang becak langganan saya di Semarang Indah, Pak Edi namanya. Beliau adalah potret manusia merdeka yang sesungguhnya. Pekerjaannya sebagai tukang becak mungkin dianggap remeh dan tak terlalu signifikan terhadap kemajuan bangsa, namun baginya dan bagi saya tidak. Saya banyak mengobrol dengan beliau, tent

With You - Allah

Gambar
Allah, I need Allah, And the hearts all over the world tonight.  I said there’s hearts all over the world tonight  [With You_Cover By Raef] Melibatkan Allah, itulah jawaban paling baik ketika orang bertanya mengenai apa yang seharusnya mereka lakukan untuk pencapaian hidup. Pendidikan, pekerjaan, keluarga, rejeki hingga masalah jodoh. Semuanya perlu melibatkan Allah. Dalam setiap aktivitas apapun. Allah sebagai rujukan pertama dan alasan pertama dalam memutuskan sesuatu.  Lalu bagaimana jika tiba-tiba saja Allah berikan ujian, disaat segala macam ikhtiar telah diperjuangkan? Mungkin kata menyerah akan terlontar, tapi tidak bagi orang yang melibatkan Allah dalam setiap aktivitas hidupnya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah.  Just it . Orang yang memutuskan sesuatu setelah segala macam ikhtiar dicoba jika gagal maka ia akan bangkit dan mencoba lagi, terus menerus mencoba sampai berhasil.  Never Give Up! . Mereka percaya bahwa apa yang

Orang Yang Cerdas

Apakabar hati? masihkah ia tertata rapi? Dalam barisan kebaikan yang membersamai? Apakabar amal? Masihkah menjadi yang terkawal? Dalam ikhtiar mencari bekal?. Pertanyaan ini tentu tidak bermaksud menyindir ikhwah fillah sekalian, hanya saja pertanyaan ini khusus ditujukan kepada penulis yang akhir-akhir ini merenungi setiap detik yang dilalui. Barangkali kita memerlukan jawaban dari setiap pertanyaan yang terlontar, bahwa hal ini berkaitan dengan kecerdasan seorang insan. “Orang yang cerdas adalah orang yang memiliki tiga sifat; orang yang segera melakukan amal kebaikan, orang yang menunda-nunda angan-angannya dan orang yang mempersiapkan diri untuk kematiannya.” [Yahya Bin Muadz] Orang yang segera melakukan amal kebaikan... Amanah memang tidak pernah memilih pundak yang salah. Amanah tidak pernah salah melangkah. Ia bagian dari mozaik kehidupan. Bersegara ketika diberi amanah mungkin yang terkadang menjadi kendala. Tidak banyak dari kita yang ingin dan berlomba dengan cepa

Dakwah Adalah Cinta [Part 3]

Dakwah adalah cinta dan cinta akan meminta seluruhnya darimu... Bunda Helvy Tiana Rosa, novelist favorit saya sejak kecil, novelist pertama yang saya kagumi ketika saya membaca buku inspiratif beliau, Ketika Mas Gagah Pergi, mengupload video terbaru dalam akun instagram miliknya. Video yang sangat menggugah dan menguras air mata. Saya pun yang hanya membaca captionnya dan melihat linangan air mata beliau hanya dapat tertegun dan bergetar. Tak terasa air mata saya pun menetes. Lagi-lagi, saya seperti tak mengenal kata tegar. Dakwah adalah cinta.. Barangkali ini yang menjadi perenungan. Cinta yang bagaimana? Sudahkah cinta itu sungguh membuncah dalam dada? Sudahkah cinta itu setulus yang pernah dirasa?. Apa indikator kau dikatakan cinta pada dakwah yang menjadi napas kehidupanmu? Bagaimana kabar aktivitas dakwahmu? Masihkah kau sibuk sesibuk aktivitas duniamu? Astagfirullah.. hela napas dan termenung dalam kesunyian sepertinya menjadi kebutuhan. Dan cinta akan m

Mari Lari

Assalammualaykum Runners, Happy Car Free Day time! . Gegara punya adik yang hobi banget lari berkilometer, saya pun mencoba untuk menerima tantangan adik-adik saya untuk lari. Well, paling tidak muter lapangan sepak bola sekali tanpa berhenti. Itu kalo dihitung maybe 1 km. Tantangan pun berhasil. Yeyyy... uda bisa disebut Runners belum ya?. Hihi ;p Adik saya, Dek Zahid hobi banget lari. Entah, maybe karena tinggi dan kurus jadi tubuh bisa dengan mudah bergerak ya. Hehe :). Kali ini dia berhasil lari 5K alias 5 Kilometer tanpa jeda. Walaupun cuma bilang via BBM sih gegara ada acara #AseanKita di Monas. Sama kaya dek Bre, dia juga berhasil menerima tantangan lari 5K tanpa jeda. Ini nih baru gaya hidup sehat. Runners or Calon Runners, kenapa ya lari itu olahraga yang banyak dihindari orang? Maybe karena kebanyakan orang kagak kuat yaa.. Just a few minutes aja ga kuat apalagi 1 jam tanpa jeda ya?. Saya pun awalnya nyerah sama olahraga ini, latihan pun saya lakukan di belakang FK

Sakinah Mengalahkan Kemapanan

"Ken, Bapakmu Budayawan to? "Kok tau?"   "Iya, aku mau ngambil penelitian tentang budaya, ketemu Bapakmu bisa?" *** Diskusi beberapa bulan yang lalu dengan rekan kerja terjawab sudah, bahwa yang dikatakannya memang benar adanya. Ia benar-benar mengambil penelitian tentang budaya. Bahwa impiannya sudah sangat dekat. Barangkali, kita semua memiliki mimpi. Termasuk saya, menjadi pengajar dan peneliti. Mengabdi pada masyarakat dengan ilmu yang berkah dan bermanfaat. Barangkali sama dengan mimpi ikhwah sekalian. Baru-baru ini Bapak mengatakan "Kamu ga pengen jadi dosen Ken? Bapak pikir kamu lebih cocok jadi dosen." Apa yang dikatakan Bapak sungguh membuat saya berpikir, jika ada kesempatan tentu saya akan mensyukurinya. Namun Allah tau yang terbaik bukan? Allah menempatkan saya di tempat terbaik saat ini. Saya masih sangat mencintai pekerjaan saya saat ini. Cita-cita atau mimpi yang sejak kuliah itu tetap menjadi mimpi nomor wahid

Hati Yang Mencintai KalamNya [Sebuah Perenungan Part 2]

“Seandainya hati kita bersih berkesucian, takkan pernah ia kenyang dan bosan kepada Al-Quran.” ― Salim Akhukum Fillah , Lapis-Lapis Keberkahan Ada seseorang yang begitu mengagumkan, tutur katanya lembut, bahasanya santun, tak pernah tertawa terbahak-bahak, begitu mencintai Al-Quran dengan teramat sangat. Malam itu ia hidupkan dengan membaca surat cintaNya, penuh penghayatan penuh keheningan. Air matanya tak terbendung laksana sungai yang mengalir dengan derasnya. Hapalannya pun sangat baik ia jaga, murojaah setiap kali ia berada dalam perjalanan. Sungguh, jika saya bertemu lagi dengannya, itu adalah takdir yang meneduhkan. Ketika perjalanan menuju Semarang, dalam perjalanan dengan ke melankolisan, saya melihat ada orang yang dengan santun membuka mushafnya, membacanya dengan penuh penghayatan. Sorot matanya penuh kasih, terlihat hati nya lembut dan kuat imannya. Tentu hal ini membuat saya sungguh penasaran, siapa dia? Tidak berdandan layaknya ulama atau pemuka agama, tid

Aku Mencintaimu

hanya satu pintaku tuk memandang langit biru dalam dekap ayah dan ibu  Perjalanan kereta malam tak membuat saya lantas menutup mata dan beristirahat. Jam menunjukkan pukul 00.34 dan kereta jurusan Jakarta-Semarang melaju cepat. Saya lihat penumpang tertidur pulas, termasuk keluarga saya tercinta. Sepicing pun saya tak mampu menutupkan mata, memaksa agar terpejam pun tak mampu. Saya menoleh sekitar, sepi dan sunyi. Hanya suara gesekan rel dan suara kereta yang melaju. Tidak ada suara lain, selain suara hati. Saya melihat ke arah jendela, gelap dan tak ada apapun, jauh di ujung sana pun tak mampu saya terka. Sesekali melewati rumah penduduk atau perkampungan maupun jalan raya, ada kerlap-kerlip lampu. Saya tidak begitu menikmati perjalanan malam. Rasanya melankolis sekali. Saya menatap dalam-dalam wajah ibu saya yang meneduhkan dan wajah bapak saya yang penuh kasih sayang, tak terasa air mata pun perlahan menetes. Ada apa ini? batin saya dalam hati. Saya benar-benar melankolis. I