Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Hatiku Bukanlah Baja

Karena hatiku bukanlah baja yang kuat dan tahan berbagai hantaman, hatiku melainkan langit yang maha luas, dan langit juga bisa menangis. Namun aku tegar, setegar karang yang rela dihantam bertubi-tubi dengan ombak, tetap berdiri tegak meskipun payah dan terombang-ambing karam.   Senja diufuk barat terasa jingga menusuk kalbu, pekerjaan menjadi seorang amil adalah cinta sekaligus rahmat. Aku bahagia menjadi bagian dari perjuangan untuk mensejahterakan papa, tidak hanya aku yang mensyukuri takdir Allah, tapi juga Bapak dan Ibuku. Kedua orang tua yang berhasil menjadikanku anak terbaik secara sosial empati menurut mereka. Barangkali ada seutas senyum merenda dalam sanubariku, aku sungguh rindu hari-hari kemarin. Senyum itu lantas berubah syahdu, melembut mesra menjadi titik-titik nadir di bawah pelupuk mata. Mataku basah, aku sesekali menengok ke luar. Bagaimana manusia bisa serapuh ini ya? Mungkin jika manusia tidak diberi rasa tegar dan sabar ia akan mudah sekali jatuh. Seperti