Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Masalah itu manis... :D

 “Jangan katakan kepada Allah kalau kita punya masalah,  tapi katakan kepada masalah kalau kita punya Allah” Kutipan di atas saya  copas  dari status  Facebook  salah satu teman saya. Setelah membaca status itu saya langsung me-like-Nya padahal baru beberapa detik muncul di laman  Facebook . Karena menurut saya kata-kata di atas sangat luar biasa. Iya, di tengah banyak dinding-dinding  Facebook  digunakan sebagai luapan keluh kesah, kekesalan, dsb. Yang seolah-olah menunjukkan ketidakikhlasan kita dalam menerima segala takdir ketentuan Allah Swt, teman saya ini meng-update status dengan nilai optimis. Status teman saya di atas  sangat luar biasa menurut saya, dan status seperti itulah yang semestinya kita  publish  ke depan  facebooker mania . Karena dengan membaca status yang luar biasa itu, teman kita yang membacanya mungkin akan tercerahkan walau boleh jadi sebelum membaca status kita itu dia sedang kegundahan. Kemudian biasanya status yang luar biasa di laman Facebook  akan  

[PUISI] Aku Lebih Mencintai Allahku...

Berjalan di atas pasir, rasanya seperti berdesir Melahirkan asa, berbisik memulai cerita Angan dan janji telah ditorehkan sepanjang penantian Ingatlah ketika kita duduk bersama Berbagi cerita tentang mimpi dan harapan Seperti rona jingga dalam wajah seorang pujangga Berbagi bersama berlayar menyusuri derita Menemukan oase yang lama telah kita cari Lidah kita seperti kelu tak bertandu Kita masih disini Merangkai kata menjadi sebuah bait Yang tak kunjung terselesaikan Ingatlah pada Rabb kita yang senantiasa membuncah dalam dada? Aku berkata pada langit yang mulai suram, Pada bintang yang sedang tidak bersahabat Dan kau hanya terdiam Aku lebih mencintai Allahku, Bagaimanapun juga aku lebih memilihNya… Mungkin maav bukan kata yang dapat kurangkai Menjadi sajak yang lebih indah Namun sejenak saja pikirkan dengan hati sebening embun Tak pernahkah kau ingat bahwa aku bersama keegoisanku Digenangi butiran debu dan asap yang mulai memudar