Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Mercusuar Peradaban [Part 1]: Menjawab Tantangan

Bahwa Tanpa Islam Dunia Haus Kedamaian... Assalammualaykum ikhwah fillah Rahimakumullah, weekend ini sungguh padat sekali. Seperti biasa, penulis selalu & selalu mencoba berikhtiar untuk tetap berkarya. Walau menulis di sela-sela rehat agenda super duper padat merayap, di dalam bus rapid trans atau bahkan di sela-sela rehat bekerja. Sungguh tulisan kali ini sudah tersimpan cukup lama dalam draft blog saya, perlu pemikiran yang mendalam untuk menulis setiap katanya. Maybe karena saya bukan seorang penjelajah yang memahami apa itu peradaban, dari mana dimulai, tentu bukan juga seorang penulis kondang yang mengerti betul bagaimana kisah klasik masa lampau dibalut dengan indah dalam setiap bait karya sastra, juga bukan seorang sejarawan yang mengerti detail bagaimana peradaban bermula. Saya hanya penikmat seni dan sastra, pembaca setia buku mengenai peradaban islam, penonton film peradaban islam atau tokoh-tokoh dunia.  Beberapa hari yang lalu saya dihubungi oleh adik saya, dia

Tulisanmu Karaktermu

Assalammualaykum ikhwah, alhamdullilah baru bisa rehat setelah berjibaku dengan pekerjaan. Well , seperti yang pernah kutulis sebelumnya bahwa menulis adalah bagian dari rehatku. Karena dengan menulis segala yang belum diutarakan bisa terwakili dengan bahasa tulisan. Apalagi ada beberapa pembaca yang menghubungiku & menunggu tulisan-tulisanku. Hihihi, GR banget, uda berasa penulis kondang :p. Bahkan ada yang menanyakan kenapa bisa suka menulis?. Temukan inspirasimu , itulah pesan yang dapat kusampaikan bagi mereka yang ingin produktif menulis. Pertanyaannya, Siapa inspirasiku dalam menulis? Absolutely yang pertama & utama, yang always forever dicintai dalam hati, Allah SWT, melalui ayat-ayatNya yang menggetarkan jiwa. Kedua, Rasullulahku tercinta yang sunnahNya menjadi teladan. Yang ketiga Keluargaku, alasan terindahku untuk memperjuangkan hidup. Banyak post yang kudedikasikan untuk mereka. Tulisanmu adalah Karaktermu . Ibarat buku Harian, dia adalah buku curhat yan

[VMJ]!

Tulisan ini didedikasikan kepada adik-adikku tercinta , aktivis dakwah yang mencintai Allah dengan teramat hingga menempatkanNya pertama Dan utama diatas selainNya ... Assalammualaykum, adik-adikku tercinta kalian adalah generasi Rabbani penerus peradaban. Yang menjadikan dakwah tidak hanya sebagai pengokoh jiwa namun juga laku utama kehidupan. Yang menebarkan kebaikan kepada Siapa saja. Yang hatinya lembut seluas samudra Dan pikirannya bersahaja. Kalian adalah aktivis dakwah Yang santun Dan luar biasa. Adakalanya ketika bersinggungan dengan aktivitas berdakwah, para aktivis dakwah berkomunikasi dengan bahasa lisan Dan tulisan. Bahkan sekarang dipermudah dengan aplikasi chat di ponsel maupun melalui sosial media. Salah satu media yang dapat digunakan untuk berdakwah. Interaksi dakwah memungkinkan para aktivis untuk berdiskusi atau syuro mengenai agenda dakwah. Ikhwan akhwat pun juga berdiskusi melalui forum, jejaring sosial maupun syuro di masjid atau baseca

Sakit itu Anugerah (Part 2)

Sakit itu anugerah.. Karena dengan sakit Allah tunjukkan cintaNya .. Karena dengan sakit kita mengenal sembuh .. Karena dengan sakit kita lebih dekat denganNya .. Lebih mencintaiNya .. Rasa cinta yang dalam Allah tunjukkan melalui sakit kepada HambaNya. Entah skenario apa yang sedang Allah tunjukkan padaku, entah Hikmah apa yang ingin Allah berikan padaku, rasa sakit ini sebenarnya adalah rasa yang luar biasa dahsyat. Dimana aku baru tersadar bahwa Allah sedang teramat sangat mencintaiku. Dan inilah kisahku ... Sakit apa ini? Kata ibuku beberapa tahun yang lalu. Melewati ikhtiar beberapa dokter hingga pengobatan alternatif. Sakitnya menjalar dari punggung hingga ke batang otak. Dokter syaraf mengatakan ada sesuatu dalam otakku, mungkin karena stress Dan depresi sehingga sakitnya benar-benar menusuk. Saat aku berobat alternatif ke suatu daerah, sang pengobat mengatakan aku terkena penyakit vertigo akut. Gejala yang cukup aneh sebenarnya, kepalaku teramat sangat berat, dari

Hobiku Profesiku atau Profesiku Hobiku?

" Mbak Niken , aku mau kuliah di IKJ atau ISI , mau ambil jurusan perfilman " " Serius Dek ?" " Aku pengen hobiku jadi profesi , ga cuma jadi penikmat aja tapi jadi film maker , berdakwah lewat seni keren juga kan ?." " Good !" Pertama kali denger kalo adikku Zahid bercita-cita jadi film maker , sebagai kakak aku cuma bisa mendukung dan mendoakan. Well, emang sih adikku yang satu ini demen banget nonton film. Ga cuman ditonton aja, dia rajin bikin review dari beberapa film yang dia tonton. Keren sih paradigmanya, ga cuma cerita aja ya yang dibahas dalam reviewnya, dari penyutradaraan, sinematografi, karakter aktor-aktrisnya sampai setting & soundtrack filmnya. Dan yang lebih penting ibrah dari filmnya. Pesan moral & kenapa film tersebut mesti ditonton. Aku sih sebagai kakak seneng-seneng aja. Apalagi jarang kan ada orang yang serius berdakwah lewat media film. Support deh :). By the way, ngomong-ngomong

Tegar Seperti Karang dan Mutiara [Bangunlah Daerahmu!]

Tegarlah seperti karang yang rela dihempas ombak sedahsyat apapun namun keindahannya dinanti banyak pasang mata... Tegarlah seperti mutiara yang rela sakit dikikir untuk menjadi yang berharga bagi mereka yang mendambakannya ... Tak perlu setegar Baja yang kuat Dan keras jika tak berarti apa-apa ... Assalammualaykum readers, weekend yang mendung ya? Semoga setiap detik yang dilalui bersama keluarga menjadi moment berharga. Kali ini penulis ingin berbagi melalui kisah inspiratif. Semoga menginspirasi yaa :). Kisah ini based on the true story :). Ada seorang pemuda yang hidup di tengah-tengah keluarga tak berkecukupan. Hidup merana, setiap hari yang dilakukan adalah berdiam diri di rumah. Ibunya meninggal ketika melahirkan adiknya. Dan si pemuda tinggal bersama kakeknya karena ayahnya menikah lagi. Dia hidup bersama segenap mimpi Dan harapan. Berdiam diri di dalam rumah seperti tak punya nyali sama sekali. Kakeknya hanya memperbolehkanny

Mendekati Langit Tetapi Tetap Membumi

"Kita yakin kita semua bisa, yang kita perlu sekarang cuma kaki yang berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan sering melihat keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa," {5cm} *Didedikasikan untuk mereka, si pembawa carrier, sang pendaki gunung Assalammualaykum ikhwah fillah, ada sebuah kebanggaan yang melebur menjadi keharuan ketika salah satu keluarga saya yaitu Dek Bre memiliki tekad tahun ini untuk menaklukkan Gunung Rinjani, gunung tertinggi nomor 2 setelah Semeru dengan ketinggian 3726 mdpl. Gunung tercantik dengan keindahan yang termasyur bagi mereka sang penjelajah alam. Berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang tidak hanya menjadi destinasi favorite para pendaki karena keindahan pemandangannya dari punca

Puisi: CahayaNya [Part 2]

Kutemukan Cahaya itu mengkilat keemasan CahayaNya yang kusebut sebagai cinta TanpaNya aku seperti buih di tengah lautan TanpaNya aku seperti debu yang beterbangan TanpaNya aku serapuh-rapuhnya iman Kutemukan CahayaNya dalam bait-bait doa Menangis tiada tara kepadaNya menguatkan iman Menangis memohon kepadaNya menguatkan ketakwaan Menangis karena teramat mencintaiNya adalah seindah-imdahnya kehidupan Kutemukan cahayaNya dalam barisan dakwah Yang kutulis kisahnya dalam paragraf-paragraf perjuangan Yang kuukir kisahnya dalam bebatuan kekokohan Yang kulukis kisahnya dalam kanvas berwarna keemasan Kutemukan cahayaNya dan tak mampu kulepaskan, walau sekejap saja Tak mampu air mata ini menggantikan segala cintaNya yang maha tinggi MencintaiMu Wahai Rabbku MencintaiMu Wahai Allahku Kelak kan kukecup manisnya cinta ini dalam Cahaya keabadian

Kaca Yang Berdebu

Ia ibarat kaca yang berdebu Jangan terlalu keras membersihkannya Nanti ia mudah retak dan pecah Ia ibarat kaca yang berdebu Jangan terlalu lembut membersihkannya Nanti ia mudah keruh dan ternoda Ia bagai permata keindahan Sentuhlah hatinya dengan kelembutan Ia sehalus sutera di awan Jagalah hatinya dengan kesabaran Lemah-lembutlah kepadanya Namun jangan terlalu memanjakannya Tegurlah bila ia tersalah Namun janganlah lukai hatinya Bersabarlah bila menghadapinya Terimalah ia dengan keikhlasan Karena ia kaca yang berdebu Semoga kau temukan dirinya Bercahayakan iman Maidany: Album Bahasa Jiwa Assalammualaykum ikhwah, Rasanya syahdu sekali menulis dikala hujan membasahi bumi. Setiap derainya seperti berbicara dengan lembut. Allahumma Shoyyiban Naafi'an.. Semoga Allah menurunkan hujan yang bermanfaat. Aamiin. Kaca-kaca menjadi lembab Dan basah, tak tembus pandang. Seperti halnya kaca yang berdebu, juga tak tembus pandang. Bahkan Dari kaca yang lembab maupun berdebu itu ak

Kapan S2, Ken?

And the story begins .. Flashback moment , September, 2008 Menjadi mahasiswa S1 akuntansi di salah satu perguruan tinggi yang tidak banyak diketahui orang itu Subhanallah sekali. Masuk kesini karena saran dari Budhe Dan keluarga besar yang menginginkan kelak bisa jadi bankir sukses :). STIE Bank BPD Jateng. Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi paling tidak dikenal se-Indonesia Raya. Dekat dengan pasar dekat dengan stasiun kereta api Dan Yang paling diingat adalah langganan banjir setiap tahun. Juli, 2011 Dipercaya untuk menjadi asisten dosen mata kuliah Akuntansi Biaya yang hampir sebagian mahasiswanya adalah kakak kelas. Asisten dosen paling favorite di kala itu. Paling disiplin, senang berdiskusi & paling kreatif bikin kelas "hidup". Pada saat itu sempat berpikir untuk bercita-cita menjadi dosen. November, 2011 Mengajukan jurnal pertama Kali kepada Bu Annisa, salah satu dosen cerdas di STIE. Saya adalah Satu2nya mahasiswa di kampus yang nekat mengambil tema "Syar

Menulislah Ken, Maka Dunia Akan Memahamimu!

Assalammualaykum, mendung yang syahdu di hari Minggu ya ikhwah? Rasanya nikmat sekali berdiam diri sambil merenungi segala kesalahan diri kepada sang Maha Segala, Allah SWT. Setelah menghadiri beberapa taklimat, hari ini ada banyak sekali yang ingin penulis sampaikan. Mungkin karena tak mampu untuk mengutarakan, oleh sebab itu bahasa tulisan ini menjadi saksi bagaimana perasaan ini tersampaikan. Well, belakangan ini ketika ada waktu rehat, saya lebih banyak membuka beberapa laman blog milik teman. Menunggu post terbaru, membaca dan mengambil hikmah dari tulisan mereka. Ada banyak rasa yang dapat saya tangkap dengan hati dan pikiran. Bahwa sejatinya tulisan itu bahasa paling jujur sedunia. Yang penuh tanda tanya akan arti dari tulisan yang dibuat.  Bapak saya adalah seorang penulis yang hebat. Bapak sering memotivasi bahwa menulis bisa melegakan hati. "Bapaknya penulis tentu anaknya harus juga bisa menulis" . Bapak mendapat project dari Pakdhe Atmo tan Sidik, salah s

Khusnul Qulub pada Takdir Allah

Wa likulli marhalatin musykilatuha, setiap tahapan hidup kita pasti ada masalahnya  Assalammualaykum ikhwah fillah rahimakumullah, happy weekend, hopefully weekend kali ini bahagia bersama keluarga. yang sedang disibukkan dengan agenda kantor atau agenda yang lain semoga still istiqomah yaa :). Kali ini penulis mencoba untuk share mengenai problematika kehidupan yang berkaitan dengan takdir Allah. Setiap tahapan kehidupan kita pasti ada masalahnya, entah masalah apa, yang pasti sudah sunatullah bahwa setiap kepingan mozaik kehidupan memiliki ceritanya tersendiri. ada tawa, canda, duka maupun bahagia semuanya berpadu menjadi satu.  Permasalahan hidup tidak jauh dari takdir yang melahirkan hikmah. Bahwa setiap ujian maupun karunia yang Allah berikan tidak lepas dari takdir dan hikmah. Tugas kita sebagai pelaku skenarioNya, hanya berikhtiar sebaik mungkin, sebenar- benarnya ikhtiar, setulus-tulusnya doa dan seikhlas-ikhlasnya tawakal.  Belakangan ini, ada serentetan perm