Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Hikmah Perjalanan (Sebuah Perjalanan Hati)

Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu... (QS. Al Hujurat: 7). Bagaimana jika kalian sedang melakukan perjalanan malam Jakarta-Semarang dengan menggunakan kereta?. Mungkin sebagian orang akan menganggapnya biasa, bahkan perjalanan malam adalah perjalanan yang mengasyikkan bagi mereka. Mereka bisa tidur dengan pulas hingga tujuan. Berbeda dengan saya, saya tidak begitu suka dengan perjalanan malam. Rasanya mata tidak pernah bisa menutup sepicing pun untuk beristirahat. Suara rel begitu jelas dalam telinga, mesin kereta pun berderu merdu. Angin yang berhembus dari mana saja bisa saya rasakan. Bahkan saya melihat dengan detail bagaimana wajah-wajah manusia diterjemahkan dalam satu frame yang sama, terlelap dalam mimpi-mimpi mereka. Saya memilih untuk melihat keluar jendela, walau tidak jelas, lampu-lampu temaram rasanya juga hambar. Tidak ada bintang gemerlap atau bulan purnama yang bisa saya saksikan. Hanya lampu-lampu ping

Yakinlah, Keluargamu Akan Bahagia!

Keluarga adalah mutiara berharga Keluarga adalah kasih yang bermakna Keluarga adalah pelita harapan Keluarga adalah anugrah terindah Ada yang hatinya lara karena ketidakharmonisan keluarga, ada yang begitu merindukan keharmonisan keluarga, ada yang begitu sakit menahan perihnya sebuah keretakan keluarga. Ada yang hatinya keras karena didikan keluarga, ada yang sama sekali tidak merasakan cinta dalam keluarga. Mereka bukan hanya bunga di dalam kaktus berduri tapi lebih dari sebuah ilalang di padang tandus. Berlipat-liipat kesakitan yang tak pernah terbalut kasih sayang, berlipat air mata duka yang terus menjadi karang adalah sebuah ujian yang kelak kan kau kecup manisNya. Seseorang mengajarkanku betapa kepedihan ia rasakan bertahun-tahun lamanya, menahan air mata yang pada akhirnya tumpah ruah berkaca-kaca, menceritakan segala gejolak tak berbendung. Hanya keyakinan saja bahwa tali rantai sebuah ketidakharmonisan akan terputus dan seluruhnya akan berubah. Engkau mu

KENAPA DIAM?

Kenapa Diam Ketika Presiden datang ke kotamu dan jalan yang mau dilewati rombongan presiden dibersihkan dari pedagang kakilima kenapa kau diam saja Bahkan entah kenapa saat melewati desa dengan jalan di kiri-kanan sawah dan kerbau petani dilarang membawa cangkul Apa yang salah pada sawah, kerbau, petani dan cangkul: bukankah petani bekerja menanam padi untuk memberi makan mereka, meski pun keluarga petani rela makan sehari sekali atau hanya singkong Dan benarkah kau diam saja saat di satu desa presiden membagi beberapa ekor sapi yang hakikatnya hanya untuk beberapa warga sementara orang-orang desa dilanda kemiskinan Dan ada kabar tentang mahasiswa yang melakukan aksi menolak kedatangan Presiden tapi para aparat membuat barikade perang Bahkan dikabarkan seorang mahasiswa terluka kepalanya berdarah karena dibenturkan ke truk Apakah mereka tidak berpikir bahwa mereka juga mempunyai isteri dan anak di rumah Kenapa kau diam saja atas semua kejadian itu kemana hati nurani yang pernah kau te

MELUKIS LANGIT [2]

NOVEL PART 2 FIRST STRUGGLE Semarang, 2005 Laut tidak pernah meninggalkan pantainya, pun ketika deru ombak bergemuruh atau berlari, Laut tidak akan pernah meninggalkan sedetik saja pantainya. Begitu juga langit, langit tidak pernah meninggalkan mataharinya, ia tetap setia menunggu dengan sabar sang surya terbit di ufuk timur dan tenggelam di barat. Seperti Fajar yang senantiasa tersenyum di kala pagi menjelang, ia seperti cahaya penuntun kegelapan, semangat di kala malam terlelap. Senja pun penuh keceriaan ia selalu menaburkan bintang-bintang harapan yang melesat jauh menembus awan, yang selalu yakin pada setiap janji pada RabbNya bahwa hidup adalah sebuah perjuangan. Langit menyadari bahwa menjadi seorang kakak pertama harus bisa menjadi teladan yang baik. Menjadi teladan keempat adik-adiknya yang berbeda karakter. Hari ini adalah hari pertama Langit masuk sekolah menengah atas (SMA). Setelah menjalani proses panjang dalam ujian nasional, Langit berhasil masuk SMAN 3

Siapa?

Siapakah yang dengan rela membangunkanku dari mimpi-mimpi terpendam? Siapakah yang dengan santun mendukungku meraih mimpi-mimpi yang bersemayam? Siapakah dia dibalik diam seribu bahasa mendoakanku dengan seribu kata? Siapakah dia dibalik tunduk pandangnya mendoakanku dengan pandanganNya? Siapa yang dengan tulus menyemangatiku dalam gelapnya paradigma? Siapa yang dengan bersahaja menolongku dalam setiap derita? Siapakah dia yang mengangkatku dalam serpihan asa? Siapakah dia yang meyakinkanku akan sebuah cita-cita? Siapa? Aku menemukannya dalam setiap senyum yang melegakan itu.. Barangkali tidak dapat kuutarakan dengan manisnya kata, Jazakumullah atas setiap semangat dan dukungan tiada tara. Mencintai kalian adalah kekuatan dan kebahagiaan, biarkan cinta ini bertumbuh semoga hingga surgaNya. *Untuk Bapak, Ibu, Dek Bre, Dek Arya, Dek Zahid, dek Sasha, My beloved lecturer Dr. Grace Tianna Solovida, M.Si Akt, lingkaran cinta ukhti shalihah: Ukh Winda, Ukh Ermi, Ukh

MELUKIS LANGIT [1]

NOVEL PART I HOPE Semarang, 1997 Jam dinding coklat tua yang berdiri di sudut ruang tamu berdenting, waktu menunjukkan pukul 00.00. Suara jam dinding memekak telinga, seperti lonceng penanda bahwa ini sudah larut malam. Suara dentingannya memecah keheningan malam. Seakan bertasbih padaNya. Ditemani suara angin yang berhembus, seakan berzikir padaNya. Malam pun kian indah dengan bulan purnama dan bintang yang gemerlap. Di sudut ruangan lain, dekat dengan halaman belakang sayup-sayup terdengar seseorang sedang mengetik dengan mesin tik. Mesin tik tua pemberian sang ayah yang sudah lama sekali tahun pembuatannya. Suaranya semakin dekat dan semakin jelas. Seorang anak kecil berumur 7 tahun mendekat, bergelayut manja pada seorang pria paruh baya yang sedang berusaha mengetik sebuah naskah drama sambil sesekali mengelap keringat. “Bapak…”, sang anak mengusap matanya sambil minta dipangku. “Langit belum tidur?”, tanya Bapak. “Belum… Langit mau dibacakan dongeng sambil Bapak

OVERTURE [COUNTDOWN 1 DAY ROAD TO MY FIRST NOVEL]

Menulis adalah menggenggam jiwa, Menulis adalah memeluk hati, Menulis adalah mencintai Assalammualaykum ikhwah, Alhamdullilah, :). Segala puji bagi Allah yang memberikan kesempatan kepada saya untuk terus berkarya melalui pena. Kenapa menulis? Pertanyaan ini banyak sekali ditanyakan oleh sahabat, rekan kerja juga keluarga. Well , karena dengan menulis saya menemukan cinta. Tentu cinta adalah jawaban yang sangat universal ya. Menulis adalah bahasa hati. Barangkali ini cara saya mengutarakan apa yang sedang ada dalam hati dan pikiran. Walau hampir seluruh tulisan saya adalah family story atau kisah kehidupan saya sehari-sehari. Sederhana, tidak spesial dan juga tidak penting. Sebenarnya blog ini adalah pengganti buku harian, saya lebih bisa menuliskannya dengan bahasa sosial media, bukan bahasa anak muda.  Sebenarnya ada seseorang yang begitu besar pengaruhnya sehingga saya begitu mencintai dunia pena. Yang pertama adalah Bapak saya. Tentu jika Bapaknya adalah seorang p

Pada Takdir Kita Percaya

terkadang seseorang bisa hadir tanpa diminta keberadaannya seperti kilat yang bisa saja menyambar Allah selalu punya alasan untuk mempertemukan hamba-hambaNya hanya pada takdir kita dapat percaya terkadang cita-cita juga harapan hadir tanpa dipersiapkan keberadaannya seperti angin yang berhembus  Allah selalu punya alasan untuk mewujudkan harapan hamba-hambaNya hanya pada takdir kita dapat percaya Hari ini saya memutuskan untuk dirumah saja. Menemani ibu yang asyik sekali bercerita. Hujan gerimis rasanya tak mau berhenti. Alam memberi tanda bahwa takdir bisa saja berubah. Saya menatap jendela dan membaui hujan yang khas sekali. Mungkin sudah banyak tetesan air mata, tapi tidak terasa. Hujan mengaburkan isakannya. Kepada Allah segalanya diserahkan. Biarkan Allah meneruskan skenarioNya dan biarkan kepasrahan membingkainya dengan indah. Tidak yakin mungkin hanya perasaan kecil pada sebuah takdir. Maka istikharah adalah jalan terbaik dari sebuah pertanyaan Apa, Sia

My First Project Novel: [COMING SOON!]

COMING SOON! BASED ON THE MY TRUE STORY IS ABOUT: HOPE STRUGGLE LOVE FUTURE ONLY ON KENULINNUHA.BLOGSPOT.COM RELEASE: 13 NOV 2015

Catatan kecil untuk sahabat

Kita memang seperti langit dan bumi, tak ada satu karakter yang sama, namun satu hal yang pasti, kita berusaha untuk mencintai Illahi dengan sepenuh hati :). Berdiskusi dengan ikhwah yang berbeda karakter itu sungguh mengasyikkan. Seperti ada tantangan tersendiri. Satu suka bercanda yang satu serius dan butuh kepastian, ya atau tidak. Namun indah sekali persahabatan seperti ini, laksana pelangi yang pendarnya sampai ke relung hati. Jika engkau berwarna biru, maka akan indah jika dipadu dengan putih, merah, hijau, kuning, nila, yang jika bersatu akan seindah pelangi. Sahabat saya ini suka menulis, sciene fiction or maybe fantasy. Dia mengatakan bahwa first project novelnya akan dia beritahukan. Saya adalah orang kedua setelah ibunya yang boleh membaca novelnya. Okay, can't wait!. Hari demi hari bulan demi bulan saya tunggu novelnya tapi tak kunjung siap terbit. Ternyata laptopnya rusak dan seluruh draft novelnya ada dalam laptop yang rusak itu. Walau dia bilang LCDnya yan