Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Aku sungguh sangat mencintaimu, IBU...

Ibu, afwan jiddan karena belum sempat menghadiahkan yang terbaik dan terindah untukmu.  Maafkan aku karena selalu bersedih atas apa yang terjadi setiap detiknya yang kita lalui bersama.  Ibu, tidakkah Engkau letih setiap hari tak bisa memejamkan mata karena berjuang untuk anak-anakmu?  Ibu, begitu besar yang kau korbankan untuk kami anakmu hingga kakimu tak berasa dan tulangmu sering tak berdaya mengangkat tubuhmu sendiri.  Namun, kau masih saja menari, membawa kami pada indahnya hidup yang tak tahu kapan arah cahaya akan menuntun kami. Ibu, tak pernahkah kau menyadari bahwa setiap helaan napasmu adalah kekuatan bagi kami.  maafkan kami Ibu, kami tak pernah bisa membuatmu tersenyum dengan tenang, haruskah keningmu mengerut sambil tersenyum untuk menghibur hati kami? Ibu setiap tangisanmu adalah kesakitanku, tak kuat aku bisa melihatmu seperti itu.  Maka, tenang saja. Allah selalu menepati janjinya dan tak perlu kawatir pada kehidupan ini, karena Allah akan menjaminnya

Wanita Agung Kekasih sejati Rasul Wafat

Pada akhir2 masa hidupnya, Sayyidah Khodijah Al Kubra terbaring diatas kasur sederhananya dlm keadaan sakit, kemudian Rasul saww datang menemaninya dan ketika itu beliau memandangi Rasulullah seraya menangis. “Ada apa wahai Khadijah?” Khadijah menjawab: “Aku belum berbakti kepadamu duhai Rasulullah.” Kata Rasul, “Hasya ki hasya ki!” tidak…tidak..! Engkau telah mengeluarkan semua yg kau miliki di jalan Allah.” Lalu Khadijah memanggil Sayyidah Fatimah Zahra seraya berkata: “Duhai Putriku, aku merasa ajalku akan datang, dan aku takut sekali akan siksa kubur. Maka mintakanlah kepada ayahmu surbannya yg digunakan saat menerima wahyu untuk kafanku, sesungguhnya aku malu untuk meminta kepadanya.” Kemudian Asma’ dtg menemani beliau, kemudian beliau menangis ketika menatap wajah putrinya Fatimah. Asma’ bertanya kepada Khadijah, “Kenapa engkau menangis, sementara bagimu surga dan segala kenikmatannya (sudah dijanjikan oleh Allah swt)?” Sayyidah Khadijah berkata, “Wahai Asma’.., sebaga

One Day One Ayat (ODOA)

Ga berhenti istigfar setiap kali denger anak-anak kecil jaman sekarang lebih seneng ngapalin lagu-lagu orang dewasa, lebih seneng nyanyi lagu-lagu dewasa yang sebenarnya ga bagus juga kalo didenger. kasian ya mereka, dari kecil ga dibiasakan untuk menghapal al-quran. belakangan ini jadi "kesindir" waktu liat Chatting dengan YM yang temanya tentang One Day One Ayat (ODOA). tuna netra aja uda hapal 6 juz, anak yang masih SMP aja uda hapal 30 juz... wah kesindir banget aku :) coba kalo semua orang menerapkan ODOA, ga kebayang kaya apa tentramnya dunia ini ya, mungkin lagu-lagu yang aslinya "kurang berguna" itu kalah pamor kan? hehe, karena kebanyakan orang sibuk murojaah hapalan qurannya. seneng dan berharap banget deh... dulu pas jaman SMA, doyan banget yang namanya nyanyi lagu-lagu dewasa, apalgi yang berbahasa asing, ada sensasinya gimana gitu karena biar dianggep pinter nyanyi dan fasih berbahasa asing, alhamdullilah deh sekarang dah ga mau dengerin tu lagi,

Surat Kecil Untuk Adik-Adik yang membanggakan

adik2ku yang kucintai dan kubanggakan, kalian adalah semangat pagi yang selalu bersinar dalam hatiku, kalian adalah alasan terindah dimana kakak berjuang meniti kesuksesan, kalian adalah pelita ketika kakak berkeluh kesah karena gelapnya dunia, adik2ku... kakak selalu mengingatkan, Allah adalah yang utama dan pertama, Rasullulah adalah suri teladan terbaik sepanjang masa, jadi lakukan semua karena Nya, bersikaplah ksatria seperti Rasullulah, jangan pernah tinggalkan apa yg menjadi kewajibanmu terhadap Allah... adik2ku penerus generasi Rabbani, terimalah apapun keadaannya, dalam kondisi yang senang, atau menderita yang teramat sangat, terimalah semuanya seperti seorang pemberani yang berani menyatakan kebenaran, adik2ku yang luar biasa, kakak bangga menjadi bagian dari hidup kalian, teruslah berkarya untuk masyrakat, ingatlah bahwa kesuksesan dimulai dari NOL, tidak mngkin instan seperti kata ibu... adik2ku yang sangat kubanggakan, suatu