Yang Kuingat Hanya Satu
"Kamu uda lama ga nulis, Ken?" tanya Bapak suatu sore. Aku hanya terdiam dan tersenyum. "Menulislah Ken, kalau tidak bisa banyak tulislah puisi yang lebih ringan, bermain kata-kata bisa menentramkan hati". Yang Kuingat Hanya Satu Terkadang aku lupa bahwa matahari berwarna jingga Atau merah menyala seperti kelopak bunga di depan rumah Terkadang bahasa lisan tidak bisa menerjemahkan bahasa hati siapa yang lebih tau Bahwa nurani adalah rahasia Illahi? Terkadang aku lupa bahwa mimpi bisa larut dalam sunyi siapa kira jika seluruh jemari meminta pada Illahi? Berderap langkah pun seperti misteri, b inar-binar cahaya tak lebihnya sepi Terkadang aku lupa bahwa langit berwarna biru t api bisa jadi laut yang berwarna biru, satu fase bisa merubah arti bukankah langit bisa saja berwarna gelap jika malam menjelang? Atau berwarna kuning saat matahari terbit? Terkadang aku lupa bahwa rumput berwarna hijau Atau cokelat saat musim semi tiba tidak