Simpul-Simpul Rabithah

Ukhuwah itu seutuhnya tentang rindu, yang membuat selalu tak sabar untuk bertemu, membuat merasa rugi jika tak berbagi, ini adalah tentang hati yang terikat, tentang do'a-do'a yang saling bertaut, ia adalah tulus yang menjelma, ia terasa rumit tuk diungkap namun nyata dalam kata sederhana, ia dalam tuk diselami karena ia adalah Iman yang berupa Makna...
Perpisahan hanya soal waktu, ia terkenang dalam lantunan doa, menguatkan simpul hati bernama rabithah. Kuatkankanlah ikatanNya, kekalkanlah cintaNya. Barangkali ini yang disebut dengan jalan cinta karena Allah, menjadikan dakwah sebagai laku utama.

Ada satu makna yang tidak mungkin kita hiraukan, persahabatan yang terjalin karena Allah tak lekang oleh waktu. Ia menggelayut mesra meski jarak dan waktu berbeda. Paling tidak kita tau bahwa Allah Maha Mencintai, setiap hati yang berpadu selalu berhimpun dalam naungan cintaNya.

Hidup memang soal pilihan, ada yang memang diminta untuk merantau hingga pelosok negeri, hendak mengabdi pada ibu Pertiwi. Ada juga yang pergi, mengikhlaskan segala hal demi hormat dan patuh pada orang tua. Birrul walidain memang selayaknya dilakukan dengan ketulusan, karena alasan inilah pintu surga terbuka. Namun, sekali lagi. Perpisahan hanya soal waktu. Ukhuwah tetap terjalin dengan indah. Bukankah ukhuwah senantiasa hidup dalam doa-doa sepanjang harapan?.

Rona haru itu menyapaku, aku tersadar betul makna Rabithah  dan ukhuwah tatkala pejuang dakwah pergi meninggalkan kami. Memilih untuk merantau demi cintanya pada Ayah dan Ibu. Berjuang di ibukota tak lantas membuatnya gundah, ia tetap tegar. Memelukku dengan erat, seperti mimpi-mimpinya yang melangit, begitu kuat dan erat. Aku berbisik kepadanya: "Uhibbuki Fillah ukhti, semoga Allah senantiasa merahmatimu, fii amanillah" ❤ aku tau, tidak mudah menjalani kehidupan yang baru, tapi aku yakin Allah senantiasa menjagamu.

Lantas keraguan itu datang dengan berbagai ujian yang menerpanya, aku tergugu, dan mendukungnya selalu. Berdakwah bisa dimana saja, pengabdiannya saat ini adalah ladang dakwah, cara Allah memberikan kejutan luar biasa bukan?. Yang karenaNya, amal-amal itu meringankan hisabmu kelak di yaumul akhir. Bersemangatlah ukhti, simpul-simpul Rabithah akan senantiasa kuat. Kita bisa bercerita panjang lebar tentang cinta melalui doa. Jangan lupa untuk selalu mendoakan kami yang berjuang disini.

Tenang saja, ada doa Rabithah yang menautkan hati kita, tersenyumlah dan bersemangat lah,

Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini telah berpadu berhimpun dalam naungan cintaMu..
bertemu dalam ketaatan,
bersatu dalam perjuangan,
menegakkan syariat dalam kehidupan..

Kuatkanlah ikatannya,
kekalkanlah cintanya,
tunjukilah jalan-jalannya,
terangilah dengan cahaya-Mu yang tiada pernah padam,

Ya Rabbi bimbinglah kami..
Lapangkanlah dada kami dengan karunia iman dan indahnya tawakal pada-Mu..
hidupkan dengan ma'rifat-Mu,
matikan dalam syahid di jalan Mu,
Engkaulah pelindung dan pembela..

Untuk Ukhti Laras, selamat berjuang di perantauan ❤
Januari, 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Sibling Rivalry

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Laut tak pernah meninggalkan pantainya :)