Untuk Bapak (Part 4)

“To a father growing old nothing is dearer than a daughter.” — Euripides
Bapak, engkau tentu tau. Apa hal yang paling membahagiakan bagiku saat ini? Bisa menjadi yang engkau banggakan, engkau cintai sepenuh hati dan engkau doakan sepanjang kehidupan. Terima kasih tak pernah letih memperjuangkan ananda, anak perempuanmu. Terima kasih telah begitu dalam mencintaiku, meskipun terkadang ananda tidak paham.

Bapak, tentu engkau mengerti bahwa terkadang ketika kita berharap, kenyataannya tidak selalu sejalan. Ananda tau engkau adalah seniman handal yang dicintai banyak orang, budayawan sukses yang dihormati banyak orang, pelukis hebat yang dirindukan karyanya serta penyair santun yang luar biasa puisinya. Ananda bangga memiliki Bapak yang mulia pekerjaannya. Terima kasih pula telah mengajari ananda dan adik-adik mengenai arti kehidupan melalui seni dan sastra yang mungkin tidak didapatkan oleh anak lainnya.

Terima kasih Pak telah menjadi suami Ibu yang luar biasa, terima kasih telah banyak berpeluh untuk masa depan ananda, terima kasih telah begitu semangat bekerja keras demi tumbuh kembang ananda. Terima kasih Pak, telah begitu banyak hal kebaikan yang bapak beri untuk ananda dan adik-adik. Terima kasih telah mendoakan ananda menjadi wanita hebat, sukses, sholihah dan luar biasa. 

Bapak, kelak jika ananda menikah, ridhoi ananda dan doakan yang terbaik dunia akhirat untuk ananda, agar kelak bisa menjadi istri dan ibu terbaik yang mencintai keluarga dengan sempurna. Berikan nasehat terbaik untuk rumah tangga ananda kelak, doakan yang indah untuk keberlangsungan kehidupan ananda berikutnya. Terima kasih telah memberikan banyak kebaikan sejak ananda kecil hingga saat ini. Terima kasih telah begitu luar biasanya menyayangi ananda, terima kasih atas setiap peri kehidupan yang Bapak beri selama ini. Ijinkan ananda merajut kehidupan selanjutnya dengan hati lapang.

Maafkan ananda Pak, yang terkadang acuh dan tak mau mendengar nasehat Bapak. Maafkan setiap kekhilafan dan kesalahan yang pernah ananda lakukan kepada Bapak. Mohon dimaafkan secara ikhlas Pak, mohon diampuni segala hal yang pernah melukai Bapak. love you cause Allah, Pak. Always and Forever.

Uhibbuka Fillah Bapak...
Aku mencintaimu seperti cinta Matahari kepada buminya yang tak pernah lelah bercahaya...
Aku mencintaimu seperti cinta laut kepada airnya yang tak pernah mau kering selamanya...

*November, 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Samudra

Belajar Dari Daun

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Laut tak pernah meninggalkan pantainya :)