Di Balik Lensa: Menuju Karya Pertama

"Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan..." ~HR. Muslim~

Setiap manusia memiliki dimensi imajinya tersendiri, bagian manakah yang paling mendekatkan pada Illahi? Rasanya jika diakui sungguh apa yang menurut kita indah bisa jadi tidak bagi Sang Pencipta atau sebaliknya yang menurut kita biasa saja barangkali sangat indah dihadapanNya.

Seringkali kita terbuai dengan hal yang sifatnya fana, padahal sungguh selayaknya kita sadari bahwa dunia tidak lain hanyalah sendau gurau dan permainan dan akhirat sebenar-benar tempat kembali. Kita terkadang lupa bahwa setiap detik yang dilalui adalah perjalanan menuju kepadaNya. Bukankah setiap dari kita sesungguhnya sedang melakukan perjalanan? Perjalanan hati menuju kepadaNya, Allah Yang Maha Mencintai.

Hari ini banyak sekali hikmah yang Allah sampaikan dengan sangat lembut dan mesra kepada saya, bahwa keindahan letaknya bukan di pelupuk mata namun dekat dengan hati. Tanpa disadari Allah sampaikan itu lekat sekali, hingga setiap keindahan yang Allah tampilkan begitu jelas dan bermakna.

Saya kira membidik objek dengan kamera itu seharusnya presisi, mengatur mode dan focus demi kesempurnaan gambar yang hakiki. Saya belajar betul ilmu fotografi dari sang juru potret, Pak Basith El Qudsy. Walaupun tidak juga semahir beliau yang lebih dulu menjadi profesional fotografer. Saya hanya penikmat fotografi bukan pelaku yang bisa memberikan capture gambar sempurna.

Saya ingat betul salah satu sahabat saya mengatakan kepada saya: "Ken, you know... hasil foto yang bagus itu seperti apa? senja favoritmu, atau bunga objek kesukaanmu?." Saya kemudian menggeleng. Sahabat saya melanjutkan kembali: "Itu tentu indah karena ciptaan Allah, hasil foto yang bagus itu yang momentum, tidak berulang kedua kali dan benar-benar diambil dengan hati", kemudian ia memperlihatkan kepada saya salah satu jepretannya yang jauh dari prediksi.

Ya, hasil foto yang menggetarkan hati. Potret kehidupan anak-anak pesisir. Saya terenyuh. "Jika kamu mencintai keindahan, cintailah keindahan itu karena Allah, bukan karena yang lain. Karena Allah Maha Indah, dan mencintai keindahan."

Saya pun kembali dengan niat saya, hari ini saya harus membidik gambar yang indah, yang tentu Allah cintai. Sebagus apapun alat yang kita pakai untuk meng-capture gambar, jika ternyata menjauhkan kita dari Allah maka rasanya tidak indah lagi.

Alhamdulillah ada beberapa riset tulisan saya yang didukung dengan gambar-gambar yang indah. Tentu semua karena Allah yang memberikan kesempatan kepada saya untuk terus berkarya meskipun tidak banyak dan barangkali kurang pas. Doakan ya, insya Allah saya sedang berusaha untuk merampungkan buku pertama saya. Ceritanya ini karya pertama saya yang serius, benar-benar dibuat dengan cinta dan pengorbanan. Termasuk harus ke luar kota untuk riset, ditambah saya adalah seorang Amil yang Alhamdullilah sibuk sekali. Terkadang, so many ideas so little time!.

Actually saya membutuhkan design grafis dan teman berdiskusi yang bisa diajak join untuk project buku pertama saya. Memikirkannya sendiri terkadang bikin hopeless. Ada yang berminat? Bagi yang suka seni dan sastra yuk berkarya bareng! :).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Sibling Rivalry

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Laut tak pernah meninggalkan pantainya :)