KITA

Kita barangkali sedang bermimpi, berjalan dalam labirin-labirin yang entah dimana ujungnya. Berputar-putar tak tentu arah. Kita sedang berlari memutar waktu, yang sering terlupakan akibat terlena oleh dunia. Kita tidak sadar betul bahwa dunia hanyalah sendau gurau dan akhirat tempat sebenar-benarnya.

Kita sejatinya makhluk kecil dengan seribu problematika yang hanya bisa mengiba tatkala ujian datang. Kita sebenarnya hanya makhluk bernyawa yang Allah cipta untuk menyembah dan patuh kepadaNya. Kita hanyalah manusia dari pencipta Yang Maha Segala, Allah Azza Wa Jalla.

Kita tidak lain adalah jiwa-jiwa kesepian yang terundung duka saat nyawa diambil oleh Sang Maha Esa namun bekal menghadapNya tidaklah cukup. Kita yang terlalu berharap pada kilau dunia dan tidak sadar bahwa dunia sejatinya penuh kepalsuan, fana dan permainan.

Kita ini tidak lebih dari manusia biasa yang cobaannya tidak jauh dari keimanan dan ketaqwaan. Allah memilih siapa yang paling baik dari kita. Siapa yang paling sempurna akhlaknya dan siapa yang paling bermanfaat hidupnya.

Maka jika kita saat ini masih merasa aman tatkala hati penuh dengan kesombongan atau sikap yang jauh dari kebaikan, bersiaplah menerima keadilan. Sungguh, hiduplah dengan santun lagi berwibawa. Hiduplah seakan-akan kita akan meninggalkan kehidupan dengan segera. Hiduplah dengan cinta yang membuncah kepada Allah, hiduplah dengan jiwa yang penuh kasih sayang kepada sesama.

Maka, kita akan bahagia dunia akhirat. Sudah saatnya mengumpulkan bekal terbaik menghadapNya, Mari berbenah!.

Muhasabah, 25 Oktober 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Sibling Rivalry

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Laut tak pernah meninggalkan pantainya :)