Rinduku Menjelma Menjadi Puisi
Rinduku menjelma menjadi puisi
Dalam labirin sunyi aku bertanya
Akankah kutemukan cahaya jiwa disana?
Yang pendarnya masuk ke ruang kalbu
Dalam labirin sunyi aku bertanya
Akankah kutemukan cahaya jiwa disana?
Yang pendarnya masuk ke ruang kalbu
Rinduku menjelma menjadi puisi
Seperti hujan yang tak lelah menunggu pelangi
Akankah setiap derainya bergemuruh?
Seperti suara hatiku yang getar terkurung rindu
Seperti hujan yang tak lelah menunggu pelangi
Akankah setiap derainya bergemuruh?
Seperti suara hatiku yang getar terkurung rindu
Rinduku menjelma menjadi puisi
Bahkan tawa tak juga menghentikan ku
Pada larik bahasa cinta yang kau tabur
Seperti doa dan asa yang melangit tinggi
Bahkan tawa tak juga menghentikan ku
Pada larik bahasa cinta yang kau tabur
Seperti doa dan asa yang melangit tinggi
Aku rindu
Dan rinduku menjelma menjadi puisi
Seperti malam yang rela menunggu fajar
Meski bulan purnama merona jingga
Meski bintang gemerlap di langit luas
Aku tetap rindu
Dan rinduku menjelma menjadi puisi
Seperti malam yang rela menunggu fajar
Meski bulan purnama merona jingga
Meski bintang gemerlap di langit luas
Aku tetap rindu
Aku rindu
Dan rinduku menjelma menjadi puisi
Meski aku tak tau benar mengapa aku rindu
Dan rinduku menjelma menjadi puisi
Meski aku tak tau benar mengapa aku rindu
Hanya ridhoMu yang kutunggu
Dalam setiap jejak langkahku
Dan aku menunggu
Seperti jiwa tertawan rindu
Dan rinduku menjelma menjadi puisi
Dan rinduku menjelma menjadi puisi
Kemudian hati berpaut pada cinta Illahi
@kenulinnuha
Juli, 2017
Juli, 2017
Komentar