Would The World Be Better Without Islam? Absolutely No!

Would the world be better without Islam?

Absolutely no... 
Subhanallah, itulah satu kata yang menggambarkan betapa luar biasanya Hanum Salsabiela Rais dan her husband, Rangga Almahendra mengemas sebuah isu islamophobia sekaligus terorisme dalam bingkai cerita bergenre novel. Well, actually Novel favorite yang sudah sejak setahun lalu kubaca ini high expetation banget. Dari dokumen bernama The Sung Document, it's called Mu Lan Pi, Overture yang mengharu biru, Ground Zero yang dibangun untuk mengenang para korban 9/11 WTC, patung di dinding Supreme Court, ter'belah'nya Hanum dan Rangga hingga get lost, kisah Azima Hussein yang berganti nama menjadi Julia Collins, Ibrahim Hussein dan yang paling impressive si Phylanthropist Philipus Brown.

Alhamdullilah wasyukurilah, Allah Maha Besar. Entah kenapa sejak buku Bulan Terbelah di Langit Amerika ini rilis dan sungguh di luar dugaan bahwa ada penulis islami di Indonesia yang berani mengangkat isu islamophobia dan terorisme dalam sebuah novel. Hanum dan Rangga are really brilliant author. Finally Novel yang sangat menginspirasi ini di filmkan, pas sekali dengan isu terorisme yang sedang mencuat baru-baru ini. Walaupun tidak keseluruhan kisah digambarkan dengan bahasa visual dalam film setidaknya ruh Bulan Terbelah di Langit Amerika berhasil menginspirasi, menggugah dan mencerahkan banyak orang. Di dalam bioskop saja banyak sekali yang menangis terharu, terutama ketika scene alasan Azima membuka hijabnya dan ketika pidato Philipus Brown yang benar-benar menguras air mata. Wonderful movie I ever seen :).

Kisah Bulan Terbelah di Langit Amerika dimulai dari Hanum Salsabiela Rais yang diberi tugas oleh Gertrude untuk membuat artikel mengenai Would the world be better without islam? yang mengharuskannya untuk terbang ke New York. Disisi lain sang suami Rangga Almahendra ternyata diminta Prof Reinhard untuk mewawancarai seorang Dermawan Amerika bernama Philipus Brown. Di Amerika mereka menemukan banyak sekali hikmah. Hanum yang merasa bahwa tugas yang diberikan Gertrude, Bos nya di salah satu surat kabar Vienna Austria merasa bahwa ini adalah tugas yang sangat tendensius, mengingat bahwa artikel ini akan menggiring opini publik mengenai bagaimana dunia tanpa islam.

Hanum kemudian berusaha menemui respondennya, Azima Hussein yang berganti nama menjadi Julia Collins, seorang pemandu wisata di New York dan putrinya Sarah Husein yang ternyata membuat video mengenai 'Apakah ayahnya seorang teroris?" yang ia unggah di youtube. Selain itu responden Hanum yang lain adalah Michael Jones, seorang pembenci islam yang menentang pembangunan masjid di dekat Ground Zero Monument karena istrinya, Anna adalah korban 9/11 WTC. Keajaiban islam pun menjawabnya, bahwa ternyata seluruh respondennya berkaitan dengan Philipus Brown, sang dermawan.

Cerita semakin menyentuh ketaka Hanum dan Rangga terlibat pertengkaran yang mengakibatkan mereka ter'belah' di kota paling hedonis di dunia, New York City. Pada akhirnya mereka dipertemukan kembali dalam acara Hero of the Year dimana Philipus Brown sebagai penerimanya. Subhanallah, buku maupun filmnya sangat luar biasa. Semoga menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya bahkan dunia bahwa Islam itu penuh kedamaian, bahwa dunia tanpa Islam adalah dunia tanpa kedamaian. Bahwa dunia tidak baik tanpa Islam. Dan islam adalah rahmatan lil alamin.

Filmnya memang sedikit berbeda dengan bukunya, maybe setelah ditambah tokoh Stefan dan Jasmine, namun yang menarik seorang Stefan yang atheis pun akhirnya sadar dan bahkan menangis mendengar pidato Philipus Brown sang dermawan yang menginfakkan banyak sekali hartanya untuk perang Afganistan, Suriah dan beberapa Middle East Country lainnya. Hopefully, dakwah yang segar melalui buku dan film bisa menggungah banyak orang untuk semakin mencintai islam sebagai agamanya, bangga terhadap keyakinannya dan surely mencintai Allah Yang Maha Segalanya.

Enjoy the book and the movie, all the Muslim Agents! And Proud to be Muslim, guys!. Katakan dengan lantang Bahwa Dunia tidak lebih baik tanpa islam karena tanpa Islam dunia haus kedamaian :).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia