Senandung Ukhuwah





Diawal kita bersua
Mencoba untuk saling memahami
Keping-keping dihati
terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita

Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
kita jalani semua
semata mata harapkan ridhoNYA

Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan rabithah pengikatnya
jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua disyurga


-Sigma-

Jazakillah khair Egi, kali ini ijinkan Ken menulis tentangmu ya shalihah :). Pertama kali kenal Egi dan tau Egi ketika kita psikotes bareng untuk masuk kerja. Ternyata Egi datang terlambat dan yang paling heboh pada saat itu. Ken belum terlalu kenal Egi, namun tiba-tiba Egi yang menyapa duluan. Egi sangat baik, kita selalu share dan bercerita bersama mengenai dakwah dan ukhuwah hingga tertawa dan menangis juga bersama. 

Egi sangat halus hatinya, walaupun sangat ekspresif tapi sebenarnya hati Egi lembut. Seneng banget rasanya bisa bertemu dengan sahabat yang satu hobi. Kita sama-sama suka nulis, suka sama kucing dan kadang suka nyanyi. Kalo Egi mengibaratkan Ken seperti bunga Lily, Egi seperti Edelweiss yang tangguh namun sebenarnya lembut. Egi mengajarkan banyak sekali hikmah kehidupan. Kita saling melengkapi, Egi sangat sanguinis tapi sebenarnya punya sisi pleghmatis, Ken justru pleghmatis yang sebenarnya juga punya sisi sanguinis.

Jazakillah ya shalihah, atas segala hikmah dan cerita-cerita yang sangat menginspirasi. Dari masa kecil Egi bersama Papa, adik-adik Egi si Cindy dan Clara. Cindy yang hobi nonton film korea dan Clara yang masih kecil tapi baik hatinya. Mama Egi yang asli Betawi, cantik dan sangat baik. Salut dengan kisah keluarga Egi yang penuh kebahagiaan. Perjuangan Papa Egi yang dulu seorang karyawan namun akhirnya menjadi PNS. Catatan kesehatan yang Papa Egi tulis hingga Egi berusaha 7 tahun hingga cerita keluarga Egi lain yang penuh inspirasi. Jazakillah ya sayang atas segala bentuk nasehat yang pernah Egi sampaikan soal keluarga.

Egi selalu ceria, penuh semangat dan sangat perhatian. Oleh sebab itu Ken sangat percaya dengan Egi. Terkadang kita share sesuatu yang cuma kita yang tau. Soal dakwah yang kadang bikin bingung untuk menyikapinya, soal keluarga, pekerjaan bahkan soal persahabatan. Egi selalu bijaksana dan penuh kebaikan. Berbeda dengan Ken yang tegas dan kadang terlalu saklek. But, soal prinsip Egi tentu tau bagaimana sikap Ken, hehe :). Ken belajar banyak sekali dengan Egi, terutama soal bagaimana kita bisa memberi empati dengan sikap dan ekspresi kepada orang lain.

Egi suka sekali Ice Cream rasa strawberry, inget ga kita pernah beli ice cream di samping kantor trus kita cerita-cerita soal dakwah?. Egi suka makan nasi yang anget, egi suka sekali jalan-jalan dan kuliner. Egi selalu ngasi kejutan yang ga pernah dibayangkan orang sebelumnya. Salah satunya tulisan yang Egi tulis di hari milad Ken. Tulisan yang indah sekali, Egi selalu tau bagaimana cara menyenangkan orang.

Hingga suatu hari, mendengar kabar bahwa Egi kecelakaan, rasanya hati Ken juga ikut sedih say. Hanya mendengar belum bertemu langsung denganmu saja hati Ken rasanya kayak dihantam batu yang keras banget. Ada perasaan sedih yang terus menancap. Karena sebelumnya kita bercerita panjang lebar. Syafakillah ya shalihah. Ayo segera pulih.. Biar kita bisa share bareng mengenai kehidupan dan hikmahnya. 

*Insya Allah akhir tahun ini Ken pengen nginep di rumah Egi biar kita bisa sharing bareng. Insya Allah. Tunggu yaa shalihah :).

Komentar

Anonim mengatakan…
Seperti kicauan burung yang tengah bersenandung... Berdzikir lirih, bersuka cita menyambut rasa syukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhannya...

Seperti itulah rasa yang tercipta ketika aku membaca tulisanmu...
Seolah tulisan ini kembali mengingatkanku tentang arti sebuah cinta..
Cinta yang kentalnya melebihi kekentalan darah...

Jazakillah khairan katsira,,, Ken Ulinnuha...

Semarang, 12 Januari 2016
Egi

Nb, semenjak jatuh baru kali ini aku kembali menulis,, dan nafsu menulisku sedang terjun payung..
Banyak yang ingin teruraikan, banyak yang ingin tersampaikan... Tapi keenggananku lebih besar dari rasa ingin menulisku.

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia