The Story Of Ramadhan : Mencintai Pekerjaan

Love is everywhere
So much peace fills up the air 
Ramadan month of the Quran 
I feel it inside of me, strengthening my Iman 
But how I wish you’d be 
Here with me all year around 
[Ramadhan_Maher Zain]

Assalammualaykum readers, happy saturday! alhamdullilah finally bisa nulis lagi di tengah kesibukan yang teramat padat. Apalagi di Bulan penuh berkah ini. Banyak cerita yang pengen penulis share nih disini. Semoga kali ini menginspirasi yaa :).

Alhamdullilah, Ramadhan is coming! Ada perasaan yang berdesir kala itu, di hari pertama bulan penuh berkah, bulan yang sungguh teramat banyak kebaikan di dalamnya, bulan yang dirindukan oleh siapa pun, bulan penuh ampunan, bulan yang selalu menghadirkan banyak cerita di dalamnya. Hari pertama Ramadhan adalah hari yang excited bagi kebanyakan orang, semuanya serba siap. Dari makanan berbuka yang sudah di angan-angankan untuk dibuat atau dibeli, mukena baru untuk tarawih sampai sahur pertama yang mengesankan. Almost be perfect!. Tak heran jika masjid depan rumah hingga tak cukup menampung jamaah. Anak-anak bersemangat mengikuti pesantren kilat hingga suara petasan mewarnai malam. Yang menggetarkan hati adalah ketika malam di pakai untuk melantunkan ayat-ayat cintaNya. Menghidupkan malam dengan munajat kepadaNya, Sungguh Ramadhan tahun ini harus dibuat berarti, must be better than before, right?

First Day welldone!. Yippi!. Kerjaan kelar, semua target terlampaui. Saya bertanya dalam hati Allah kan beri kejutan apalagi ya di bulan MaghfirahNya ini?. Adakah cerita yang mengharukan? atau justru membahagiakan?. Bulan Ramadhan adalah bulan kesempatan. Kesempatan untuk lebih banyak berdoa dan berharap, menaikkan seluruh harapan agar diijabah oleh Allah. Kesempatan untuk lebih banyak memberi dan kesempatan untuk lebih banyak berbuat kebaikan. Alhamdullilah, bekerja di salah satu lembaga kemanusiaan adalah nilai plus yang selalu Allah beri kepada saya. Entah, saya selalu bersemangat jika berhubungan dengan pekerjaan saya. Walau banyak orang membandingkan terkait dengan materi atau salary, saya tak pernah ambil pusing. Barangkali, kebahagiaan sejati orang yang berkarir adalah menjadikan pekerjaannya sebagai landasan untuk lebih mencintaiNya, 

Banyak cerita nih soal pekerjaan, ga pernah ada habisnya menceritakan segala kebaikan. Tahun ini kantor tempat saya bekerja mengangkat tema Ramadhan mengenai #sharefee. Kece ya? Ide yang brilliant kalau saya bilang, mlesetin kata #selfie menjadi lebih bermakna memberi yaitu #sharefee. Semoga nancep di hati para donatur ya?. Berbagai program yang baik pun diselenggarakan. Iftor bersama, pesantren ramadhan dan berbagi kebaikan lainnya. Ada keharuan mengendap disana, walau saya tidak secara langsung menangani program tersebut namun membaca rilis dan mendengar cerita rekan kerja membuat saya semakin bersemangat. Seperti tahun sebelumnya, menjadi humanitarian terutama di bagian keuangan harus siap lembur. Ibarat barisan tentara, di bagian saya ini bertugas sebagai penyampai pesan yang berupa transkip data kepada jendral. Hehe :). Kami di tim keuangan siap lembur, bekerja cepat, tepat dan senyap :). Fokus tingkat tinggi dan penuh dedikasi. Yang pasti, saya mencintai pekerjaan saya ini. Semoga Allah berikan keberkahan dalam setiap detik yang saya lalui.

Saya mencintai pekerjaan ini. Walau di bulan Ramadhan ini speed up dikencengin, namun saya begitu menikmatinya. Berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam setiap aktivitas pekerjaan. Professional dalam berkarir dan amanah dalam bekerja. Seperti nilai budaya kami, Jujur, Tanggung Jawab, Kerjasama, Cepat dan Peduli. Semoga bulan Ramadhan ini menjadi moment untuk lebih giat bekerja demi kemaslahatan umat. Menjadikan waktu di Bulan Ramadhan lebih bermakna dengan mencintai pekerjaan kita, sehingga setiap yang kita kerjakan bernilai ibadah.

Reuni dan Buka Bersama teman-teman semasa kuliah diselenggarakan. Moment tahunan di bulan Ramadhan ini salah satu yang saya tunggu-tunggu. Beberapa teman semasa kuliah menanyakan kenapa saya betah bekerja di kantor saya ini, jawabannya cukup simple sebenarnya, karena saya cinta. Cinta ga ada yang bisa ngalahin kata baik lainnya kan?. Obrolan kami berkutat problematika pekerjaan. Tiba-tiba salah seorang teman bertanya pada saya dengan serius "Kamu uda tilawah berapa jus, Ken? target berapa kali khatam?". Wah, pertanyaan menjebak sekaligus reminder keras. Bulan Ramadhan adalah bulannya Al Quran. mencintai Ramadhan salah satunya dengan dekat dan mesra dengan Al-Quran, Teringat bahwa amalan bulan Ramadhan seharusnya menjadi pemantik yang mengobarkan.

Sudah pertengahan Ramadhan, Allah berikan malam sebagai kesempatan untuk banyak berkomunikasi denganNya. Dengan bahasa santun dalam doa, atau bahasa komunikasi dengan firmanNya. Sungguh, rasanya 24 jam tidak pernah cukup. Rasanya 1 hari cepat sekali. Bagaimana dengan amalan readers hingga pertengahan bulan Ramadhan ini? Sudahkah benar-benar berkualitas seperti harapan atau menguap tak berbekas?. Biarkan amalan-amalan itu menjadi rahasia kita dengan Allah. Semoga Allah berikan kesempatan mengecup manisnya lailatul QadarNya yang dinanti-nantikan. Semoga Allah berikan maghfirahNya, semoga Allah mengijabah doa dan harapan.

Komentar

Anonim mengatakan…
Ramadhan selalu memberikan sejuta makna untuk kita, makna agar kita menjadi lebih baik lagi. Agar menjadi manusia yang kelak diwisuda mnenjadi seorang sarjana takwa.

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Mengapa Takut Pada Lara?