Sebuah Keputusan

Ketika memilih untuk tetap berjuang di sini dan menunda sejenak impian yang telah lama diperjuangkan maka pilihan itu adalah pilihan terbaik. Terkadang Allah memilihkan pilihan yang bukan menjadi harapan kita tapi yang paling baik untuk kita dan banyak orang. Maka hal terindah untuk menerima segala pilihan Allah adalah melakukan yang terbaik semaksimal mungkin.

Hari itu aku menerima sebuah keputusan yang merubah segalanya. Stay disini, di tempat aku berkarya dan bekerja, demi sebuah cita-cita: Mensejahterakan umat. Mungkin benar, meninggalkan sebuah pekerjaan yang teramat sangat kau cintai itu tidak mudah apalagi untuk sebuah cita-cita besar yang sedang kau perjuangkan. Rasanya pilihan yang sulit. Namun dalam jawaban istikharah Allah berikan, bahwa pilihan ini adalah pilihan yang paling baik.

Bagaimana dengan cita-citamu? Bukankah itu yang sudah lama kau perjuangkan dan bukankah ada kesempatan? Kenapa kau lepaskan begitu saja? Sudah yakin? Ini yang kau impikan bukan? Dakwah tulabi? Orang tuamu akan lebih bangga, daripada pekerjaanmu saat ini? sudah benar-benar yakin? Ini pilihan mu? ini keputusanmu?. Pertanyaan-pertanyaan itu menari-nari dalam pikiran seakan ingin menggoyahkan segenap keputusan. Tapi aku sudah putuskan dengan tekad yang bulat.

Iya, keputusan ini yang paling baik. Insya Allah. Mengenai dakwah tulabi, insya Allah, aku masih bisa mewujudkannya. Maka ini adalah keputusanku, Keputusan terbaik yang kuambil dengan bahagia, tanpa air mata atau keraguan. Jika kelak Allah berikan keajaiban dengan skenarioNya maka aku akan jalani dan terima segala keputusanNya. 

Bagaimana dengan kalian?. Sudahkah mengambil keputusan terbaik karenaNya?.

Setiap orang terkadang bimbang memutuskan
Pilihan terbaik yang akan dilakukan
Bila dihadapkan pada berbagai persoalan
Yang memang terasa berat untuk dipecahkan

Berhati-hatilah melangkah, fikirkanlah
Mungkin semua yang tampak nyata, fatamorgana
Jangan cari jawaban tergesa, sementara
Bisa jadi salah arah dan menyesatkan
Serahkan semua tanya hanya kepada Nya, karena

Kadang menyukai sesuatu, padahal buruk bagimu
Kau takkan pernah tahu
Kadang membenci sesuatu, padahal baik bagimu
Hanya Dia yang tahu

Serahkan semua tanya hanya kepada Nya

-Haris Isa: Misteri-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia