OVERTURE [COUNTDOWN 1 DAY ROAD TO MY FIRST NOVEL]

Menulis adalah menggenggam jiwa,
Menulis adalah memeluk hati,
Menulis adalah mencintai
Assalammualaykum ikhwah, Alhamdullilah, :). Segala puji bagi Allah yang memberikan kesempatan kepada saya untuk terus berkarya melalui pena. Kenapa menulis? Pertanyaan ini banyak sekali ditanyakan oleh sahabat, rekan kerja juga keluarga. Well, karena dengan menulis saya menemukan cinta. Tentu cinta adalah jawaban yang sangat universal ya. Menulis adalah bahasa hati. Barangkali ini cara saya mengutarakan apa yang sedang ada dalam hati dan pikiran. Walau hampir seluruh tulisan saya adalah family story atau kisah kehidupan saya sehari-sehari. Sederhana, tidak spesial dan juga tidak penting. Sebenarnya blog ini adalah pengganti buku harian, saya lebih bisa menuliskannya dengan bahasa sosial media, bukan bahasa anak muda. 

Sebenarnya ada seseorang yang begitu besar pengaruhnya sehingga saya begitu mencintai dunia pena. Yang pertama adalah Bapak saya. Tentu jika Bapaknya adalah seorang penulis, sebagian besar akan menurun kepada anak-anaknya. Menulis terkadang membuat saya lega, bisa mengutarakan segala perasaan melalui bingkai tulisan. Pembaca nya pun juga keluarga dan sahabat-sahabat terdekat. Ini seperti frekuensi yang sengaja saya buat untuk mereka. Jadi mereka bisa memahami apa yang sedang saya rasakan. Dan yang kedua adalah sahabat saya. Dia begitu memotivasi saya untuk terus menulis. Sejak kuliah ia begitu memahami bahwa saya memang mencintai dunia kepenulisan. Sayang, dia tidak suka membaca. Padahal banyak sekali tulisan saya yang khusus saya buat untuknya atau terinspirasi karena ceritanya. Sudah lama sekali saya tidak bertemu dengannya. Kesibukan membuat kami jarang berkomunikasi.

Saya bertemu dengan seseorang yang sama seperti sahabat saya, dia suka sekali menulis tapi tidak suka membaca. Sebenarnya baru 2 tahun ini saya mengenalnya, ia mengetahui family story saya ketika membaca blog saya ini. "Kenapa ga kamu buat semacam blog drama atau novel blog, Ken? All about your family is very unique, dan aku ga sabar kaya apa jadinya". Pada awalnya, rencana saya adalah menulis project novel pertama saya bersama suami kelak, bisa berkarya dengan seseorang yang dicintai adalah kebahagiaan yang tidak terkira bukan?. Tentu para pembaca mengetahui bahwa mimpi saya bisa berkarya bersama orang yang saya cintai karena Allah. Namun, terbersit dalam benak saya, mungkin ini waktunya saya menuliskan kisah keluarga saya ke dalam bentuk novel atau blog drama. Just by me.

Saya mulai riset, mengumpulkan banyak cerita dari Bapak dan Ibu, mencari diksi yang tepat bahkan membuat nama dan tokoh cerita. Lumayan lama juga, karena data nya pun harus lengkap. Seluruhnya based on the my true story. Walau penamaan tokoh saya ganti. Saya tidak begitu mahir menulis, saya hanya mampu mengutarakan perasaan saya dalam tulisan. Mungkin diksi nya tidak tepat, bahasa nya kacau atau terlalu biasa. Semuanya boleh menilai. Yang pasti, setiap kata yang tertulis adalah cinta. Full of love. Bahkan terkadang saya menangis membaca tulisan saya sendiri. 

Insya Allah, novel pertama saya akan rilis besok Jumat, 13 November 2015. Saya akan bagi beberapa part. Setiap part memiliki jeda 1 pekan. Jadi, terbit setiap 1 pekan. Seperti cerita bersambung. Novel pertama saya ini hopefully menginspirasi banyak orang. Saya membuatnya dengan penuh kebahagiaan. Dan memang khusus saya persembahkan untuk keluarga saya, mutiara hati saya, inspirasi saya. Semoga kelak saya akan bersama mereka di SurgaNya. Bahagia di dunia juga di akhirat.

Happy Reading :).

Wassalammualaykum.
Jika menulis bisa meredam lara, maka menulislah
Jika menulis bisa menumbuhkan cinta, maka menulislah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sabar Seluas Samudra

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Mengapa Takut Pada Lara?