Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS 30:30) Seorang kawan bertanya dengan sedikit mengernyitkan dahi: "Ken, seserius itu kamu belajar Parenting dan Kerumahtanggaan? Why? Belum juga nikah, entar kalo uda nikah dan punya anak, teori2 itu hangus terbakar." Aku tersenyum simpul, "Dear, aku ga pernah tau siapa jodohku kelak dan bagaimana anak-anakku. Tapi di masa menunggu ini aku wajib mempersiapkan diri dengan ilmu. Kelak aku patuh terhadap suamiku, kelak aku akan dititipi anak, amanah dari Allah. Aku pengen jadi Istri dan Ibu yang baik." Menikah itu ibadah terlama, seumur hidup. Maka mempersiapkannya dengan baik adalah kewajiban. Baru-baru ini aku tertarik dengan konsep Fitrah Based Education yang didawamkan oleh Ustadz Harry Santosa. Indeed, mas...
Assalammualaykum all readers , Alhamdullilah... Semarang sudah hujan. Allahumma Shoyyiban Naafi'aan :). Seperti biasa, waktu rehat saya gunakan untuk membaca dan menulis. Tak ada diskusi karena Bapak sedang ke luar kota dan adik-adik sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Well , terkadang saya butuh teman diskusi untuk mengutarakan apa yang ada dalam hati dan pikiran saya. Terkadang saya merasa sendiri dan Allah lah sebaik-baik pendengar. Maklum, terlalu rajin membaca buku membuat curiosity saya semakin tinggi terhadap segala ilmu serta rasanya haus sekali dengan knowledge . Belakangan ini saya sedang membaca beberapa buku ber-genre Romance-Self Help or maybe Heart Motivation . Ga bikin baper sih, cuma hati rasanya tergerak untuk lebih santun dan bijaksana terhadap segala hal yang berhubungan dengan hati, Carefully :). Salah satu buku yang membuat saya berderai air mata dan tercengang tak percaya adalah buku Kurniawan Gunadi berjudul Lautan Langit. Sebenarnya buku ini bias...
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun, 63:11) Demi Allah yang jiwaku ada ditanganNya, Ada perasaan sesak tatkala mendapat kabar bahwa rekan kerja saya wafat. Innalillahi wainnailaihi rooji'un. Semoga Allah lapangkan kuburnya dan Allah tempatkan disisi terbaik. Almarhum Pak Fauzi, rekan kerja saya, pegiat sosial, pejuang kemanusiaan, juru dakwah pulang keharibaan Illahi pagi ini karena sakit. Meski raga kita tidak bertemu, kelak insya Allah kita dipersaudarakan Allah di surgaNya. Tidak menyangka bahwa Allah sungguh sangat baik, mengingatkan kematian kepada saya. Saya seperti ditegur oleh Allah, bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia, apa yang hendak kita cari lagi selain ridho dan maghfirahNya? Perjalanan Jogja-Semarang hari ini seperti menampar batin saya dalam-dalam, seperti ada banyak pertanyaan yang menarik dalam piki...
Special for my dearest brother, Bre Ikrajendra, S.IP. Assalammualaykum.. Dek Bre tercinta, jazakallah sudah menjadi adik yang sangat baik :* dengan senang hati mengantar Dan menjemput kakakmu ini ketika bekerja. Dek Bre, jazakallah yaa nang. Telah banyak mengajarkan hal2 yang menakjubkan. Tentang alam khususnya, hobimu naik gunung Dan berpetualang menginspirasi kakakmu ini untuk lebih banyak bersyukur. Dek Bre, Mba Niken bangga padamu. Kau masuk di Universitas terbaik, Undip dengan uang gedung Rp.0, kuliah lulus tercepat dengan IPK mencengangkan, cumlaude ! , membuat Bapak Dan Ibu menangis haru :'). Mendapat beasiswa selama kuliah, banyak mengukir prestasi, aktif di banyak organisasi sampai masuk ke BEM Universitas. Alhamdullilah Dek :*. Dek Bre, kau memang sangat cerdas. Bapak bilang, kau paling cerdas diantara kami. Tanpa belajar, kau dapat nilai terbaik. Masya Allah :)). Full proud of you, my Bro.. :). Dek Bre, jazakallah yaa. Seneng deh kau slalu nurut dan patuh pada naseh...
"Keluarga besar kita adalah keluarga yang mencintai seni, kalo memang ada orang lain yang nantinya masuk dalam keluarga ini semoga dia juga mencintai seni" Lahir dalam keluarga yang berprofesi sebagai seniman, budayawan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan 'art', membuat kehidupanku dikelilingi oleh segala sesuatu yang berbau seni. Dari kecil, aku hidup bersama kanvas, cat dan kuas ketika Bapak mulai melukis. lukisan pop kontemporer abstrak yang Bapak buat terkadang tidak masuk dalam logikaku. dan Bapak selalu menjawab dengan bijak ketika aku bertanya "Ini maksudnya lukisan apa ya Pak?", Bapak menjawab "Lukisan itu soal rasa, tak ada artinya". Subhanallah... Selain melukis, bapak juga seorang penyair, penulis puisi, penulis cerpen, penulis naskah drama. dari kecil, suara yang selalu ada membahana di dalam rumah adalah suara mesin tik jaman dulu. bahkan hingga larut malam, Bapak tetap bekerja dengan suara mesin tik yang khas. Bapak ad...
Komentar