Untuk Bapak [Part 2]

Saya selalu bahagia melihat Bapak akur dengan anak gadisnya, pergi bersama, pantas saja Bapak jadi cinta pertamamu ya Ken.. (Pakdhe Atmo)
Bapak, terima kasih telah mengenalkan Niken pada sahabat-sahabat Bapak. Sahabat Bapak yang juga mencintai seni. Sampai2 mereka hapal kapan Niken berulang tahun. Mengucapkan selamat dan memberi kado. Terima kasih telah menceritakan banyak hal baik tentang Niken kepada sahabat-sahabat Bapak, sehingga setiap Bapak mengundang mereka ke rumah yang ditanyakan pertama kali pasti Niken. "Niken mana Niken?".

Niken paling suka berdiskusi tentang sastra dengan Bapak. Karena Bapak tau lebih banyak hakikat sastra daripada Niken. Atau sesekali diskusi ringan tentang pilkada (ini menurut kami diskusi ringan). Karena bisa sambil tertawa riang. Kalau sastra atau seni, pasti lebih serius, karena dibicarakan dengan rasa, pake hati, bukan pakai otak.

Walaupun Niken sama sekali tidak bisa melukis, tapi Niken hapal sekali goresan sketsa yang Bapak buat. Sense of Art memang tidak pernah bisa dikalahkan. Hati ini akan menuju pada keyakinan bahwa sebuah karya memang memiliki kekhasan. Seperti karya Bapak, khas sekali. Terkadang Niken bingung, kenapa seni begitu rumit dan tak terkatakan dengan jelas? Bahkan maknanya saja tidak ada. Seni tidak bisa menginterplasikan secara detail dengan kata lisan, ia mengalir halus dalam hati manusia, dan yang bisa merasakan hanya mereka yang memiliki Sense of Art, seperti yang selalu Bapak katakan.

Barangkali ini takdir yang Allah persiapkan, memiliki Bapak yang cinta banget sama seni. Seluruh napas kehidupan berkarya untuk seni. Bapak yang sudah lebih dari 50thn pun tak pernah letih menebar kebaikan. Usia senja tak lantas membuat Bapak menyerah. Bapak tetap pada tekadnya, mengumpulkan sebanyak-banyaknya amal jariyah.

Hanya saja, terkadang Niken berpikir. Tidak semua orang bisa menerima keluarga unik seperti keluarga kita ya Pak? Yang super romantis dan perhatian ini. Yang mengatakan cinta melalui karya, yang menyatakan sayang pada bait-bait puisi bernapas doa. Banyak orang mengatakan keluarga kita sungguh antimainstream.. tapi justru ini kekuatan kami :).

Alhamdullilah Ya Allah.. :). Seperti kata Bapak, jika ada orang baru yang masuk ke dalam keluarga kita, tentu ia adalah harmonisasi yang merubah harapan menjadi kenyataan. Dan Insya Allah Pak, Allah sudah mempersiapkannya untuk Niken, juga untuk adik2. Doakan yang terbaik ya Pak.. ;) Luv u coz Allah Pak, so much.

to be continued..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Sibling Rivalry

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?