Talk About Love Part 1 [Jodoh itu... ?]

Apalah manusia tanpa Allah yang menuntun langkah, dalam membingkai perasaan yang berhenti berdetak dalam diam namun berlari dan berupaya dalam ketaatan...

Apalah manusia tanpa Allah yang menjaga dalam setiap penantian, dalam mencari jodoh terbaik, menjadi jalan menggenapkan Dien, dalam setiap detik yang dilalui adalah cinta dan mencintaiNya...

Apalah manusia tanpa Allah yang dalam setiap desah napas, langkah kaki dan detak jantungnya adalah milikNya?

Maka... Apalah manusia tanpa Allah jika tak sandarkan segala perkara padaNya?
[Ken Ulinnuha, 2015]

***

Assalammualaykum ikhwah... semoga setiap detik yang dilalui adalah keberkahan :). Talk About Love, sebenarnya penulis sama sekali belum siap diminta untuk menuliskan tentang segala macam yang berkaitan dengan cinta, apalagi prakteknya. Pertama karena saya belum menikah, kedua karena belum memahami secara detail. Namun banyak sekali permintaan para pembaca yang keseluruhannya adalah keluarga juga sahabat dekat. Pssstt... ini rahasia yaa :).

Salah satu keluarga bertanya: Apa definisi jodoh menurutmu, Ken?. Masya Allah, saya baru tersadar bahwa konsep itu belum benar-benar saya pikirkan dengan seksama. Saya hanya tersenyum lantas berpikir dan tentunya berharap. Banyak ikhwah tau, bahwa cita-cita saya adalah ditakdirkan berjodoh dengan lelaki shalih pilihanNya yang sebelumnya belum saya kenal, dipertemukan dalam lingkaran dakwah dan proses manhaji yang baik. Barangkali itu harapan ikhwah juga. Tak pernah saling menyapa, tak pernah saling kenal dan tak pernah tau namun Allah pertemukan dalam ikatan suci. Namun, wallahu alam bishawab, setiap detik takdir seorang Hamba sudah menjadi ketetapanNya. Tugas kita saat ini adalah memantaskan diri sebaik-baiknya, menjadi cantik dihadapanNya dan menjadi muslimah taat sepenuhnya padaNya, Allah SWT.

Maka jika ada yang bertanya, Apa jodoh itu? Siapa dia? Kapan?. Maka probabilitasnya adalah disaat paling tepat, paling indah dan paling siap menurut Allah bukan?, Timing yang tepat tidak hanya diukur dari kesiapan materi atau umur yang mencukupi ataupun bekal kerumahtanggaan yang komplit. Namun yang paling tepat adalah ketika Allah mengatakan "Kun Fayakun", maka terjadilah. Bisa saja jodoh datang disaat justru kita belum mempersiapkannya. Jodoh ibarat rezeki, terkadang datang di waktu yang tak terduga. Dan tugas kita adalah siap ketika rezeki itu datang.

Lalu seorang ikhwah bertanya pada saya, siapa cinta pertamamu Ken? Apa anti ga pernah jatuh cinta? Kepada seseorang misalnya? Masa ga pernah?. Seperti biasa saya hanya tersenyum dan berpikir, mencoba untuk menjawab dalam hati, Ya Allah, bantu hamba untuk menjawabnya. Tentu secara fitrah, setiap manusia pernah jatuh cinta, sebutan yang paling santun adalah bangun cinta. Saya merindukan kisah cinta seperti Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah binti Muhammad. Mereka saling bangun cinta namun menjaga dalam diam dan ketaatannya. Melalui ketaatan itulah Allah menjodohkan. Masya Allah :). Seperti itulah sebaiknya ketika sedang bangun cinta, diam dalam ketaatan. Tidak perlu berkomunikasi secara intensif melalui alat apapun. Cukup sampaikan segala perasaan dengan doa. Menghiasi hari dengan karya dan ibadah yang mantap kepada Allah. Biarkan perasaan rindu tersalurkan melalui bait-bait doa. Dan biarkan Allah menentukan akhirnya. Kisah cinta tidak selalu semanis fairy tale bukan?. Dekati sang pemilik cinta, Allah SWT. 

Ikhwah fillah, maka tak perlu khawatirkan atau risaukan perkara ini. Allah pun sudah menuliskan dalam Lauh MahfuzNya. Allah menakdirkan perkara jodoh ini sebaik-baiknya. Maka untuk saat ini hal yang paling baik adalah berikhtiar memantaskan diri. Berusahalah sekuat tenaga untuk menjadi muslimah yang dicemburui bidadari surga karena ketaatannya. Berusahalah untuk menjadi muslimah yang mulia akhlaknya, bermanfaat bagi banyak umat dan menjadi teladan sekitarnya. Maka jika waktu itu tiba maka Allah akan berikan sebaik-baik melebihi yang sekedar kita harapkan. Yakinlah... Allah sebaik-baik pemberi nikmat. Fabiayyi Ala Irabbikuma Tukadziban :).

Jodoh itu saling mencinta, diam dalam ketaatan seperti Fatimah dan Ali
Jodoh itu saling berpuisi, setiap maknanya adalah doa
Jodoh itu saling mendoakan, dalam ikhtiar menuju cintaNya
Jodoh itu saling menjaga, dalam ikatan suci bernama pernikahan

to be continued...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Ramadhan is loading...

Tak Ada Beban Tanpa Pundak