We Are Art Family!

Assalammualaykum ikhwah.. Happy ied Mubarok :) Taqaballahu Minna Waminkum Shiyamana wa shiyamakum :). Alhamdullilah, tahun ini lebaran bener2 enjoy banget, very2 quality time with family. Ga ada yang lebih indah selain berkumpul bersama keluarga di hari yang fitri. Rasanya super bahagia :). Luar biasa Allah berikan begitu banyak karunia kepada keluarga kami. What a best moment!.
Punya keluarga yang unik itu nyenengin. Moment kali ini no capture :). Penulis pengen banget nge share all moment yang 3 hari ini kita lalui bareng-bareng. Tapi, ga yang privasi yahh :). Kali ini penulis pengen nge share tentang diskusi kami yang banyak bnget hikmahnyaaaa :). Dari cerita dek Bre di 3 bulan awal kerjanya sampai dek Arya yang pengen jadi Comic.
Jadi, dek Bre ini keceh bingits :) Pulang2 uda bawa cerita segunung tentang kerjaan. Kerja yang keren dan membanggakan. Abdi negara bawahan langsung Prof Jimly Ashiddiqie. Hmm, abdi negara tulen calon pemimpin bangsa kata Bapak. Dek Bre ini memang adek saya yang super cerdas. Dari kecil, ga pernah belajar tapi selalu juara kelas. Selalu jadi teladan di sekolah. Semoga Allah berikan keberkahan dalam setiap pengabdianmu ya dek :).
Beda lagi dengan dek Arya, super kocak. Hobinya bikin komedi cerdas. Belakangan demen stand up. Walaupun ide nya gokil, tapi hatinya super lembut. Cerita nya masih berkutat problematika pekerjaannya. Jadi graphic designer di ibukota itu lumayan butuh perjuangan. Kalo lagi suntuk, dek Arya suka bikin cover lagu dan dia upload di akun IGnya.
Kalau kami kumpul, obrolan kami always about art. Seni dan budaya ga pernah absen dari keluarga kecil kami. Hingga berkumpul dengan keluarga besar pun obrolan kami tentang seni. Ini semacam akar yang sangat kuat, ia tumbuh menjadi pohon yang tangguh walau diterpa angin. Apalagi setelah adik bungsu saya, si Zahid lagi eksis banget nulis cerita fiksi. Hampir setengah tabungannya untuk beli buku-buku sastra. Sepertinya dek Zahid ini calon penerus trah "Keluarga Budayawan" yang melekat dalam keluarga kami.
Keluarga besar kami pun kedatangan tamu baru, Mas Aan sepupu saya yang baru saja menikah mau tidak mau mengenalkan kluarga kecil nya pada keluarga besar kami pecinta seni ini. Paling tidak, bisa sedikit berpuisi. Obrolan kami fokus pada dakwah melalui seni. Well, ini nih yang selama ini jadi pembahasan lumayan serius :).
Bapak selalu mengatakan, bahwa islam begitu indah dan lembut. Seniman atau budayawan bahkan musisi pun juga berkeyakinan. Mereka juga rajin ibadah lho, Ken. Hanya yang fokus berkesenian dengan napas islam tidak banyak. Jaman dulu ingatan kita masih melekat pada sosok Buya Hamka, hampir seluruh novelnya bertema percintaan romantis yang dibalut pesan moral agama yang sangat kental. Beda zaman beda genre. Sekarang, ada banyak budayawan yang cinta pada agamanya. Sebut saja Habiburrahman El Shirazy, Asma Nadia, Helvy Tianna Rosa sampai musisi youtubers Kang Abay Motivasinger. Bahkan musik-musik acapella bergenre nasyid sudah banyak. Dakwah melalui seni sudah menjamur, Ken. Kata Bapak pagi itu. Memulai percakapan kami tentang dakwah melalui seni.
it's so quality time!. Bagi saya, keluarga adalah tempat saya kembali dari aktivitas apapun. Allah begitu baik menakdirkan saya berada di keluarga yang art blood nya sangat kental. Ibarat langit, kami seperti pelangi yang munculnya dinanti-nantikan. Bahkan beberapa teman mengatakan, "Your family so unique, Ken, you must be praises to Allah". Yes, dan saya begitu mensyukurinya.
*Jika kedatangan tamu baru lagi dalam keluarga ini, hopefully paling tidak dia bisa berpuisi.. Tidak harus ngerti lukisan apalagi sastra, Ken*
-Bapak-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Mengapa Takut Pada Lara?