PUISI: Bagaimana Aku TanpaMu
Bagaimana aku tanpaMu Ya Rabbi?
Terasing dalam kegelapan
Tak ada cahaya keabadian
Mengaburkan asa
Menggenapkan derita
Terasing dalam kegelapan
Tak ada cahaya keabadian
Mengaburkan asa
Menggenapkan derita
Bagaimana aku tanpaMu Ya Rabbi?
Tercekat dalam zaqum dan duri
Kelaparan hati kekosongan nurani
Bersemayam noktah-noktah hitam
Bergejolak batin tak tentu arah
Tercekat dalam zaqum dan duri
Kelaparan hati kekosongan nurani
Bersemayam noktah-noktah hitam
Bergejolak batin tak tentu arah
Bagaimana aku tanpaMu Ya Rabbi?
Seperti buih di tengah samudra
Seperti debu beterbangan
Seperti butiran pasir yang berbisik
Tak terlihat..
Tak bermakna..
Seperti buih di tengah samudra
Seperti debu beterbangan
Seperti butiran pasir yang berbisik
Tak terlihat..
Tak bermakna..
Bagaimana aku tanpaMu Ya Rabbi?
Tak memiliki navigasi kehidupan
Tak memiliki ruang cinta bernama keimanan
Tak memiliki keyakinan
Tak memiliki keteguhan
Tak memiliki navigasi kehidupan
Tak memiliki ruang cinta bernama keimanan
Tak memiliki keyakinan
Tak memiliki keteguhan
Bagaimana aku tanpaMu Ya Rabbi?
Seperti angin yang mendesis lalu hilang entah kemana
Tak punya perasaan..
Tak punya logika..
Seperti angin yang mendesis lalu hilang entah kemana
Tak punya perasaan..
Tak punya logika..
Aku hanya ingin bersamaMu Ya Rabbi
Dalam setiap hela napasku
Dalam setiap detak jantungku
Dalam setiap langkah kakiku
bersama segala cinta padaMu
bersama segala kekayaan hati karenaMu
karena aku MencintaiMu..
Dalam setiap hela napasku
Dalam setiap detak jantungku
Dalam setiap langkah kakiku
bersama segala cinta padaMu
bersama segala kekayaan hati karenaMu
karena aku MencintaiMu..
Semarang, 6 Juni 2015
Komentar