Call For Paper [Didedikasikan untuk COMERS]

Informasi Call for Paper Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah III:

Assalammualaykum ikhwah, Happy monday :) Hopefully di hari pertama pekan ini semangat bergelora yaa :). Buka Laman milik dikti tiba-tiba saya menemukan informasi mengenai Call For Paper Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah. Ingatan ini kemudian seperti mundur beberapa tahun yang lalu. Ketika semangat menulis membuncah dalam dada, ketika sedang hangat-hangat nya isu ekonomi syariah merajalela. Saya tiba-tiba sangat rindu menulis karya ilmiah ekonomi syariah. Saya buka file lama saya dalam draft email. Ya Allah, flashback moment, teringat masa-masa perjuangan bikin paper untuk dikompetisikan. Hmm, sepertinya Allah memberi pesan, ayo segera cari beasiswa S2, Ken! Ayo menulis lagi, bikin penelitian, mengabdikan diri pada masyarakat. Tak terasa air mata saya pun menetes, menahan kerinduan untuk bisa meneruskan kuliah master. Impian yang masih terpendam di kedalaman hati. Impian yang tertunda, yang masih harus diperjuangkan.

Saya buka laman ternyata diperuntukkan untuk dosen dan peneliti. Ada banyak "Seandainya" terlintas dalam benak, tapi sesegara mungkin saya hilangkan. Kita tak boleh berandai-andai bukan? "Lakukan Sekarang! DO ACTION, KEN!", semangat itu seperti berkobar dalam jiwa. Teringat jaman kuliah dulu, saya sangat mencintai dunia tulis-menulis karya ilmiah ini. Membuat paper, mengikuti kompetisi call for paper, mengikuti temu ilmiah regional studi ekonomi islam sampai tidak tidur karena ngebut bikin presentasi paper. Rasanya kenangan itu seperti menari-nari dalam pikiran. Nyali saya sempat ciut ketika dosen saya mengatakan bahwa kompetisi karya tulis ekonomi islam yang diadakan oleh universitas ternama tingkat regional atau bahkan internasional itu diikuti oleh seluruh Universitas termasyur se Indonesia. Dalam hati saya berkata, Bagaimana mungkin kampus kecil pinggir pasar, pinggir kali yang sering banjir bisa masuk dan terpilih paper-nya untuk bisa dipresentasikan ke hadapan pakar ekonomi syariah? Saya rasa tidak mungkin. Namun, dosen-dosen dan teman-teman selalu mendukung. Saya pun bersemangat.

Saya memberanikan diri untuk pertama kali mengirimkan paper saya yang acak adul. Entah bagaimana hasilnya, yang penting berani untuk mengirimkan. Beberapa minggu kemudian dosen pembimbing paper mengatakan bahwa paper saya masuk nominasi 5 besar. Benar saja, saya tidak hanya kaget namun juga heran. Bagaimana bisa? Seseorang yang sama sekali tidak memiliki kompetensi atau expert di bidang ekonomi syariah, kuliah di kampus yang orang Semarang asli saja tidak tahu, bisa masuk 5 besar paper ekonomi syariah? Ini mimpi atau apa ya?, batin saya pada saat itu. Ternyata Allah punya cara lain dalam memberi pesan kepada hambaNya. Saya harus percaya diri sepertinya. Walaupun tidak juara dalam kompetisi paper itu, setidaknya saya menemukan passion saya, Menulis!. Pada waktu itu, bertemu dengan mahasiswa yang memiliki ghirah sama yaitu menulis karya ilmiah membuat saya terpacu. Ayo buat karya, ayo buat karya, ayo buat karya. Dan hari-hari saya lebih banyak berdiskusi mengenai karya tulis ekonomi islam bersama teman-teman tercinta, Rahma dan Nur. Dua sahabat terhebat yang sangat cerdas ekonomi syariahnya. Kemudian kami menjadi amat rajin mengirim paper ke seluruh kompetisi Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam (LKTEI). Alhamdullilah, pernah juara walau tidak juara pertama. Setidaknya kampus kami dikenal oleh kampus termasyur di Indonesia.

Well, saya sebenarnya sedih ketika mendengar adik-adik kelas sudah berhenti menulis paper ekonomi islam. Rasanya ingin kembali ke kampus, bertemu dengan mereka, memberi semangat dan ghirah menulis. Memperjuangkan COMES (Community Economic Shariate) di kampus kita. Melebarkan sayap komunitas hingga ke seluruh pelosok negeri. Walau hanya sekedar mengenalkan bahwa di Semarang ada kampus kecil pinggir pasar yang prestasinya juga bisa diperhitungkan. Semoga sedikit semangat ini bisa meningkatkan semangat adek-adek COMERS untuk mau menulis lagi. Ayo semangat, Insya Allah mba Siap bantu jika memang dibutuhkan. :)

*Didedikasikan untuk Adek-Adek COMERS yang perjuangannya luar biasa untuk Ekonomi Islam.

Salam Cinta,
Ken Ulinnuha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Sibling Rivalry

Laut tak pernah meninggalkan pantainya :)