[VMJ]!

Tulisan ini didedikasikan kepada adik-adikku tercinta, aktivis dakwah yang mencintai Allah dengan teramat hingga menempatkanNya pertama Dan utama diatas selainNya...

Assalammualaykum, adik-adikku tercinta kalian adalah generasi Rabbani penerus peradaban. Yang menjadikan dakwah tidak hanya sebagai pengokoh jiwa namun juga laku utama kehidupan. Yang menebarkan kebaikan kepada Siapa saja. Yang hatinya lembut seluas samudra Dan pikirannya bersahaja. Kalian adalah aktivis dakwah Yang santun Dan luar biasa.

Adakalanya ketika bersinggungan dengan aktivitas berdakwah, para aktivis dakwah berkomunikasi dengan bahasa lisan Dan tulisan. Bahkan sekarang dipermudah dengan aplikasi chat di ponsel maupun melalui sosial media. Salah satu media yang dapat digunakan untuk berdakwah.

Interaksi dakwah memungkinkan para aktivis untuk berdiskusi atau syuro mengenai agenda dakwah. Ikhwan akhwat pun juga berdiskusi melalui forum, jejaring sosial maupun syuro di masjid atau basecamp. Interaksi inilah yang memungkinkan adanya penyakit hati yang dikenal dengan VMJ atau virus merah jambu.

Sebenarnya kenapa disebut VMJ? Saya sebenarnya kurang setuju, karena merah jambu adalah salah satu warna Indah favorite saya. Kalau memang virus yang menjangkiti hati sebaiknya diberi nama virus merah jahat atau virus merah busuk. He he he (Ngambil kata2 Bu Grace Tianna). Karena virus ini sungguh amat merugikan. Mau tau kenapa?.

Perlu dibedakan ya antara hati yang sedang mencintai karena Allah dengan hati yang sedang terkena virus mencintai. Namanya saja virus, jelas sangat berbahaya. Karena kebanyakan dari virus Dari penyakit manapun pasti perlu dibasmi. Apa sih sebenarnya penyebabnya?.

Penyebab dari VMJ Yang menyerang para aktivis biasanya dikarenakan:
(1). Seringnya interaksi yang berlebihan diluar batas kewajaran antara ikhwan Dan akhwat yang gejalanya adalah modus Dan PHP. Contoh: bahasan dalam SMS/chat: 'Ukhti Barakallah yaa papernya disetujui, jangan capek2 ya, nanti ga bisa bangun qiyamul lail lho, jangan lupa makan Dan jaga kesehatan ya nanti sakit lho, besok kan harus kuliah lagi' atau 'Ukhti subhanallah hari ini anti cantik dengan jilbab nya yang santun, semoga istiqomah ya berjilbab, ane ada kado untuk anti atas keistiqomahan berjilbab, ane taruh di dekat mushola ya' (Modus yang perlu dicurigai) -->> bahasan sudah keluar jalur, bukan membahas agenda Dan PR dakwah yang luar biasa menumpuk namun bahasan sudah masuk ke ranah 'modus'. Be carefully :).
(2) Aktivis sedikit berzikir pada Allah Dan sedikit mentadaburri Ayat Allah. Hapalan mandeg & mulai jarang ikut kegiatan dakwah dikarenakan pikiran & hati tertuju padanya bukan padaNya.
(3). Belum memahami cinta sebab karenaNya.


Adik-adikku yang sholih-sholihah, sebenarnya mencintai itu fitrah bagi setiap manusia. Fitrah dari Allah. Bahkan kisah Fatimah Dan Ali adalah teladan bagi kita. Juga Khadijah Dan Rasullulah SAW. Membingkai cinta dalam koridor dakwah, mencintai dalam ketaatan jauh lebih baik daripada mengekspresikannya maupun mencoba mengungkapkannya. Sebaiknya bingkai dalam doa terbaik kepada sang pemilik cinta, Allah SWT. Memantaskan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik adalah sebaik-baik ikhtiar. Banyak beribadah Dan mendekatkan diri padaNya, belajar dari ilmu atau buku-buku tentang cinta karenaNya. Ikuti kajian pra nikah untuk lebih mempersiapkan diri. Manajemen hati adalah pondasi awalnya.

Saya sedih ketika melihat para aktivis dakwah tidak malu memperlihatkan bahwa mereka sedang terkena virus lantas mengatakan sesuatu Yang mencengangkan Dan memprihatinkan "Kami salah apa Mba? Kami ga ada ikatan apa-apa hanya saling menjaga hati, toh orang tua kami juga sudah saling mengenal Dan tidak melarang kami". Sontak air mataku menetes, Ya Allah jawaban apa ini hingga sampai hati berkata seperti itu. Sampai mengancam untuk keluar Dari aktivitas berdakwah jika memang hal Yang mereka lakukan adalah salah. Tidak malu untuk bersendau gurau dalam dunia Maya, memasang foto bersama, hingga sering Kali terlihat makan bersama Dan berboncengan. Tidakkah itu menyakitkan? Melihat para aktivis dakwah terkena virus namun tak menyadari bahwa virus itu menjangkiti hati & merugikan banyak pihak. Treatment apa yang sebenarnya tepat untuk permasalahan ini? Setelah segala macam obat untuk menyembuhkannya tidak berhasil?. Ya Rabbi.. Tolonglah..

Lalu bagaimana seharusnya berkomunikasi Dan berinteraksi? Bukan berarti ketika berbicara lantas menundukkan wajah Dan berpaling lho ya. Sewajarnya saja dalam berbicara, tanpa dibuat-buat. Berinteraksi pun juga biasa-biasa saja. Dalam bermasyarakatpun kita perlu berkomunikasi & berinteraksi. Bercanda juga sewajarnya saja, semuanya memiliki porsinya masing-masing.
VMJ dapat mengakibatkan hati menjadi keras. Hati yang sakit Dan keras sesungguhnya adalah karena kurang berzikir. Lembutkan dengan berzikir. Sebenarnya para aktivis dakwah memahami bahwa VMJ adalah penyakit yang membahayakan. Merusak sendi-sendi pondasi dakwah itu sendiri. Namun alangkah indahnya kita bisa membingkai cinta itu dengan taat kepada Allah. Kuatkan pondasi dakwah dengan menempatkan Allah yang pertama & utama di dalam hati.

Saya mungkin tak bisa merangkai kata nan bijak seperti Ust Salim A Fillah dalam buku beliau Nikmatnya pacaran setelah menikah atau Ust Felix Siaw dalam buku Udah Putusin Aja dengan banyak Hikmah yang tersampaikan. Maybe saya resah ketika aktivis dakwah terkena virus ini. Lantas virus tersebut merajalela Dan menjadi jamur yang sangat banyak. Sedih ketika memikirkan ini. Doa adalah sebaik-baik pengharapan ketika segala daya upaya telah dilaksanakan.

Adik-adik yang sholih-sholihah, banyak cara agar tak terkena virus ini. Tips ini saya dapat Dan saya rangkum dari beberapa penulis:
(1) Banyak berzikir kepada Allah dalam waktu lapang maupun sempit
(2) Dekat dengan Al Quran dengan membaca nya. Karena hati yang bersih tak pernah kenyang dengan Al Quran.
(3) Menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat. Contohnya banyak ikut kajian atau organisasi.
(4) Manajemen hati. Semisal sudah memiliki kecenderungan terhadap rekan sesama aktivis, jika memang sudah siap secara mental, spiritual bahkan maisyah silahkan utarakan maksud kepada orang tua Dan atau guru ngaji untuk meminang.
(5) Hindari interaksi yang berlebihan diluar batas kewajaran. Tegas Dan berprinsip diperlukan asal tak menyakiti dan melukai. 
(6) Memantaskan diri Dan memperbaiki diri sebaik-baiknya hanya kepada Allah sang pemilik hati. Namun jangan meniatkan untuknya tapi untukNya. Yakinlah bahwa Allah sebaik-baik pemberi. Allah akan mempertemukan di waktu yang tepat Dan Indah.
(7) Fokus terlebih dahulu pada ranah karya Dan prestasi yang bermanfaat bagi banyak orang.
(8) Yakin Dan jangan ada keraguan sedikitpun karena jodoh tak pernah tertukar. Jodoh Pasti Bertemu. Hanya saja hak prerogatif Allah untuk memutuskan Siapa Dan kapan.


Terus Semangat berdakwah ya, bingkai cinta kalian pada Allah dengan sebenar-benarnya taat. Semoga lekas sembuh Dari VMJ Dan come back again menebar kebaikan. Mencintai dalam diam, bersabar dalam ketaatan, terus berkarya & berprestasi, membanggakan kedua orang tua adalah sebaik-baiknya ikhtiar. Afwan jiddan atas segala khilaf yaa, tulisan ini pengingat juga bagi penulis. Bahwa mencintai Allah seharusnya yang pertama Dan utama.

Hopefully inspiring yaa, 
Wallahu Alam bishawab.
Wassalammualaykum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Samudra

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Tak Ada Beban Tanpa Pundak

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework