Sakit itu Anugerah (Part 2)

Sakit itu anugerah.. Karena dengan sakit Allah tunjukkan cintaNya.. Karena dengan sakit kita mengenal sembuh.. Karena dengan sakit kita lebih dekat denganNya.. Lebih mencintaiNya..

Rasa cinta yang dalam Allah tunjukkan melalui sakit kepada HambaNya. Entah skenario apa yang sedang Allah tunjukkan padaku, entah Hikmah apa yang ingin Allah berikan padaku, rasa sakit ini sebenarnya adalah rasa yang luar biasa dahsyat. Dimana aku baru tersadar bahwa Allah sedang teramat sangat mencintaiku.

Dan inilah kisahku...

Sakit apa ini? Kata ibuku beberapa tahun yang lalu. Melewati ikhtiar beberapa dokter hingga pengobatan alternatif. Sakitnya menjalar dari punggung hingga ke batang otak. Dokter syaraf mengatakan ada sesuatu dalam otakku, mungkin karena stress Dan depresi sehingga sakitnya benar-benar menusuk. Saat aku berobat alternatif ke suatu daerah, sang pengobat mengatakan aku terkena penyakit vertigo akut. Gejala yang cukup aneh sebenarnya, kepalaku teramat sangat berat, dari punggung hingga ke otak. Terkadang saat menelan terasa sakit terkadang pula sakitnya hingga membuatku pingsan seketika.

Entah berapa lama tubuhku menerima obat-obatan yang dosisnya lumayan tinggi. Bukan obat generik, namun obat syaraf yang cukup sering membuat jantungku berdebar. Sakit apa ini? Kata Bapak suatu ketika, beberapa tahun yang lalu. Apa karena Niken terlalu banyak berpikir sehingga sakitnya menyerang otak?.

Selama 3 tahun aku hidup dengan obat-obatan. Sakit yang menyerang membuatku pasrah pada saat itu. Hingga pada suatu ketika aku bertemu dengan mereka, perantara Allah yang mengenalkanku pada halaqah. Aku seperti musafir yang bertahun-tahun tak menemukan oase dan sekarang kutemukan oase itu. Aku menyebutnya oase penyelamat. Seperti obat mujarab terbaik ;).

Sejak kecil ibu selalu mengatakan bahwa sakit harus dilawan sakit ga boleh nangis berpikirlah sembuh pasti akan lekas sembuh... Ternyata nasehat ibu inipun membekas dalam pikiran hingga saat ini. Ketika sakit meradang, tingkat kepasrahan tertinggi adalah menyerahkannya pada Allah dan berikhtiar berobat. Dan ternyata obat paling mujarab dari segala macam obat adalah dekat denganNya.

Pada saat itu, obat yang kurindukan adalah bertemu dalam majelis ilmu. Melingkar dalam lingkaran cinta Dan mentadaburri setiap firmanNya. Ibarat Gurun, ia tak lagi gersang karena oase Yang menyegarkan. Kepala yang berat pun seakan tak terasa.

Ternyata benar, sakit sebenarnya adalah sesuatu yg kita ciptakan sendiri (rasa sakitnya), jika kita berpikir positif bahwa sakit adalah cara Allah mencintai, bahwa hal terindah adalah mensyukurinya maka rasa sakit itu berubah menjadi keyakinan untuk sembuh. Tak ada penyakit yang tak ada penyembuhnya bukan?.

Setelah oase itu mengalir di kedalaman hati hingga memberi sinyal positif pada otak, rasa sakit Yang pernah mendera, radang Yang teramat hebat hingga pingsan seketika dahulu seperti sembuh tak berbekas. Ini ternyata obat paling mujarab ya, dekat denganNya Dan mencintaiNya. Ikhtiar dengan obat juga salah satu pendorongnya.

Ikhwah fillah, sakit itu anugerah.. Bahwa Allah sedang teramat cinta. Ingatlah kisah Rasullulah SAW yang sakit di penghujung hidup beliau, hingga menghantarkan beliau pada surgaNya. Teladan yang baik bagi kita untuk senantiasa berjuang dan terus mencintaiNya walaupun dalam keadaan sakit.

Allahumma Afiinii Fii Badanii :).
Semoga menginspirasi ;).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Mengapa Takut Pada Lara?