Puisi: CahayaNya [Part 2]
Kutemukan Cahaya itu mengkilat keemasan
CahayaNya yang kusebut sebagai cinta
TanpaNya aku seperti buih di tengah lautan
TanpaNya aku seperti debu yang beterbangan
TanpaNya aku serapuh-rapuhnya iman
CahayaNya yang kusebut sebagai cinta
TanpaNya aku seperti buih di tengah lautan
TanpaNya aku seperti debu yang beterbangan
TanpaNya aku serapuh-rapuhnya iman
Kutemukan CahayaNya dalam bait-bait doa
Menangis tiada tara kepadaNya menguatkan iman
Menangis memohon kepadaNya menguatkan ketakwaan
Menangis karena teramat mencintaiNya adalah seindah-imdahnya kehidupan
Menangis tiada tara kepadaNya menguatkan iman
Menangis memohon kepadaNya menguatkan ketakwaan
Menangis karena teramat mencintaiNya adalah seindah-imdahnya kehidupan
Kutemukan cahayaNya dalam barisan dakwah
Yang kutulis kisahnya dalam paragraf-paragraf perjuangan
Yang kuukir kisahnya dalam bebatuan kekokohan
Yang kulukis kisahnya dalam kanvas berwarna keemasan
Yang kutulis kisahnya dalam paragraf-paragraf perjuangan
Yang kuukir kisahnya dalam bebatuan kekokohan
Yang kulukis kisahnya dalam kanvas berwarna keemasan
Kutemukan cahayaNya dan tak mampu kulepaskan, walau sekejap saja
Tak mampu air mata ini menggantikan segala cintaNya yang maha tinggi
Tak mampu air mata ini menggantikan segala cintaNya yang maha tinggi
MencintaiMu Wahai Rabbku
MencintaiMu Wahai Allahku
Kelak kan kukecup manisnya cinta ini dalam Cahaya keabadian
MencintaiMu Wahai Allahku
Kelak kan kukecup manisnya cinta ini dalam Cahaya keabadian
Komentar