Khusnul Qulub pada Takdir Allah

Wa likulli marhalatin musykilatuha, setiap tahapan hidup kita pasti ada masalahnya 

Assalammualaykum ikhwah fillah rahimakumullah, happy weekend, hopefully weekend kali ini bahagia bersama keluarga. yang sedang disibukkan dengan agenda kantor atau agenda yang lain semoga still istiqomah yaa :). Kali ini penulis mencoba untuk share mengenai problematika kehidupan yang berkaitan dengan takdir Allah.

Setiap tahapan kehidupan kita pasti ada masalahnya, entah masalah apa, yang pasti sudah sunatullah bahwa setiap kepingan mozaik kehidupan memiliki ceritanya tersendiri. ada tawa, canda, duka maupun bahagia semuanya berpadu menjadi satu. 

Permasalahan hidup tidak jauh dari takdir yang melahirkan hikmah. Bahwa setiap ujian maupun karunia yang Allah berikan tidak lepas dari takdir dan hikmah. Tugas kita sebagai pelaku skenarioNya, hanya berikhtiar sebaik mungkin, sebenar- benarnya ikhtiar, setulus-tulusnya doa dan seikhlas-ikhlasnya tawakal. 

Belakangan ini, ada serentetan permasalahan yang mendera. seperti dentuman yang bertubi-tubi menggema. but justru ini adalah karunia, yang tidak semua orang mendapatkannya. Mungkin saja jika tak mendapat banyak kepingan mozaik kita tak mungkin menyatukannya menjadi gambar yang bermakna, kan? Ya, setiap kepingan sejatinya adalah karunia. 

Kepingan mozaik pertama, mengajarkan saya betapa keluarga adalah bagian dari yang tak pernah terpisahkan dengan hati dan raga. Seperti satu bangunan yang tak mungkin dapat ditempati jika tak memiliki atap dan pilar. Setiap manusia pasti pernah dihadapkan pada permasalahan keluarga. Apapun cerita didalamnya, semuanya adalah proses pendewasaan. Jika kepingan ini mendera, belajarlah dari kehidupan keluarga Rasullulah SAW yang menjadi teladan. Membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah. 

Kepingan mozaik kedua adalah karir. Tidak sedikit orang yang dihadapkan pada masalah pekerjaan. Saya termasuk yang enjoy dengan mozaik ini. Namun beberapa diantara teman mengatakan, mereka menjadi stress bukan kepalang ketika berhadapan dengan tugas harian. Sungguh yang memiliki tingkat stress paling tinggi sejatinya adalah karunia yang teramat luar biasa bukan? Belajar untuk bersabar, belajar untuk profesional. Karena, pekerjaan adalah ibadah. membingkai dengan manis setiap pekerjaan dan menjadikan pekerjaan sebagai ladang amal, bukan sebagai beban tak berkesudahan. jika masalah itu berkaitan dengan partner kerja, maka bersyukurlah. Akan ada banyak hikmah yang dapat dipetik disana. bahwa Setiap kesulitan pasti ada kemudahan. 

Kepingan mozaik ketiga tentu pribadi dan umat. ini adalah kepingan yang cukup rumit. namun jika kita dapat memecahkannya menjadi satu paduan mozaik, pasti sangat indah. permasalahan pribadi seringkali mendera pada mereka yang gelisah terhadap takdir. Sungguh, setiap yang ada pada diri kita ini sesungguhnya sudah termaktum dalam Lauh MahfuzNya. Allah akan membuka nya pada hari yang tepat. Allah bukan memberikan yang kita inginkan, karena dalam setiap keinginan biasanya tidak sebanding dengan apa yang sudah kita persembahkan untukNya, Allah memberikan yang kita butuhkan. Alangkah indahnya jika kita selalu bersyukur dalam setiap ketetapanNya. Apapun kondisinya. 

Khusnul Qulub pada takdir Allah adalah kuncinya. seperti dalam judul dari blog saya kali ini. bahwa setiap takdir, bagaimanapun takdirNya adalah karunia, ikhlas dan tulus menerima setiap takdirNya adalah seindah-indahnya mahabbah. So ikhwah fillah, bangkitlah! Setiap permasalahan adalah kepastian namun bersyukur dan tawakal lebih baik untuk menghadapinya. 

Semoga bermanfaat, semoga istiqomah! Selamat menyatukan kembali mozaik-mozaik kehidupan kalian ya, lalu bingkailah dengan syukur dan doa. 


Wassalam,.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Samudra

Mengapa Takut Pada Lara?

Tak Ada Beban Tanpa Pundak