Kaca Yang Berdebu

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu keras membersihkannya
Nanti ia mudah retak dan pecah

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu lembut membersihkannya
Nanti ia mudah keruh dan ternoda

Ia bagai permata keindahan
Sentuhlah hatinya dengan kelembutan
Ia sehalus sutera di awan
Jagalah hatinya dengan kesabaran

Lemah-lembutlah kepadanya
Namun jangan terlalu memanjakannya
Tegurlah bila ia tersalah
Namun janganlah lukai hatinya

Bersabarlah bila menghadapinya
Terimalah ia dengan keikhlasan
Karena ia kaca yang berdebu
Semoga kau temukan dirinya
Bercahayakan iman


Maidany: Album Bahasa Jiwa

Assalammualaykum ikhwah, Rasanya syahdu sekali menulis dikala hujan membasahi bumi. Setiap derainya seperti berbicara dengan lembut. Allahumma Shoyyiban Naafi'an.. Semoga Allah menurunkan hujan yang bermanfaat. Aamiin.

Kaca-kaca menjadi lembab Dan basah, tak tembus pandang. Seperti halnya kaca yang berdebu, juga tak tembus pandang. Bahkan Dari kaca yang lembab maupun berdebu itu aku menjadikannya media menulis dengan pena tanganku. Kutulis dalam kaca itu... 

Hati seseorang itu laksana sebuah kaca. Apakah kaca tersebut bersih Dan bisa memantulkan Cahaya atau berdebu Dan lembab sehingga mengaburkan Cahaya? Bahkan Cahaya tak dapat memantul apalagi menembusnya. Yang ada hanya kosong tak dapat digunakan.

Hati manusia memang menyimpan banyak rahasia. Seperti benda yang dimasukkan dalam botol Dan dipendam dalam tanah yang dalam. Tak ada yang mengetahui bahkan menerka saja tak mampu. Hanya si pemilik hati Dan penciptaNya.

Berbicara soal hati seperti tak ada habisnya. Hati yang bersih Dan lembut lebih mudah menerima kebaikan. Inilah hati   yang dekat dengan RabbNya. Membersihkannya dengan ibadah Dan melembutkannya dengan zikir juga amal. Hati ini bersabar pada ketetapanNya, yakin pada setiap takdir yang datang atas kehendakNya karena cinta yang teramat tulus padaNya, Allah Sang Maha Cinta. Hati   ini ibarat kaca yang sangat bersih di pertokoan mewah, jika melewatinya bukan seperti kaca lantaran tembus pandang.

Seperti kaca yang berdebu itulah hati yang keras. Menerima kebaikan saja sulit sekali apalagi dengan nasihat pembangun jiwa? Seperti angin yang berlalu begitu saja, tak terasa. Menemui orang yang berhati seperti ini tak perlu risau, bersabarlah! Ia laksana embun yang sebenarnya menyejukkan di tengah kabut tak berkesudahan. Hati ini perlu dibersihkan dengan Cahaya iman Dan dilembutkan dengan ketulusan. Tak perlu melukai hatinya, tegurlah ketika salah namun lemah lembut Dan bersahaja.

Bila kaca berdebu itu lantas tak dibersihkan bagaimana bisa Cahaya akan masuk? Bagaimana bisa digunakan sebagaimana mestinya?. Seperti hati yang berdebu, bagaimana bisa Cahaya keimanan Dan nasihat kebaikan membekas dalam hatinya?. Jadilah seperti kaca yang bening, bersih dan tembus cahaya laksana hati yang bersih dan lembut, mudah menerima kebaikan bahkan menebarkan kebaikan. Aamiin.

Wallahu Alam Bishawab.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sabar Seluas Samudra

Mengapa Takut Pada Lara?

Tak Ada Beban Tanpa Pundak