Hobiku Profesiku atau Profesiku Hobiku?

"Mbak Niken, aku mau kuliah di IKJ atau ISI, mau ambil jurusan perfilman"
"Serius Dek?"
"Aku pengen hobiku jadi profesi, ga cuma jadi penikmat aja tapi jadi film maker, berdakwah lewat seni keren juga kan?."
"Good!"

Pertama kali denger kalo adikku Zahid bercita-cita jadi film maker, sebagai kakak aku cuma bisa mendukung dan mendoakan. Well, emang sih adikku yang satu ini demen banget nonton film. Ga cuman ditonton aja, dia rajin bikin review dari beberapa film yang dia tonton. Keren sih paradigmanya, ga cuma cerita aja ya yang dibahas dalam reviewnya, dari penyutradaraan, sinematografi, karakter aktor-aktrisnya sampai setting & soundtrack filmnya. Dan yang lebih penting ibrah dari filmnya. Pesan moral & kenapa film tersebut mesti ditonton. Aku sih sebagai kakak seneng-seneng aja. Apalagi jarang kan ada orang yang serius berdakwah lewat media film. Support deh :).

By the way, ngomong-ngomong soal hobi, asik juga ya kalo hobi kita jadi profesi. Maybe karena keluargaku kebanyakan bekerja karena hobinya. Kalo dalam keluarga kami, contoh yang bisa diambil ada Bapak, Ibu, Dek Arya, Dek Bre, Dan aku. Bapak dari kecil suka banget gambar, nglukis, menulis dan berteater. Dari kesukaan itu beliau berprofesi menjadi seniman. Ada banyak Hikmah yang bisa kupetik menjadi anak dari Bapak yang mencintai seni. Pertama, aku belajar menekuni apa yang menjadi cita-citaku, memperjuangkannya dan tak kenal menyerah. Kedua, karena dari kecil berteman dengan kanvas, cat minyak, puisi dan tulisan-tulisan sastra, aku menjadi cinta pada dunia ini. Maka tak heran jika Bapak pernah mengatakan, "Simpatilah pada dunia seni Ken, duniamu akan lebih Indah". Absolutely yes, berhubung aku adalah tipe otak kiri yang analitis banget, jadi seni & sastra dapat menyeimbangkannya.

Selain Bapak, Ibu juga berprofesi dari hobi beliau. Ibu suka sekali berpidato, bercerita, menyanyi dan memberi nasehat. Selama lebih dari 20 tahun, Ibu bekerja di radio. 10 tahun menjadi penyiar Dan sisanya dibalik layar. Bahkan ibu memiliki pendengar setia yang sampai sekarang masih rekat silaturrahminya. Dulu sewaktu aku masih kecil, ibu sering mengajakku ke studio untuk mendengarkan ibu on air. Sampai aku sudah dewasa dan ibu pensiun, ibu tetap setia pada karirnya. Menjadi ibuku yang suka bercerita, memberi nasehat dengan kalimatnya yang bijak.

Adikku Arya juga sama, dia memang adikku yang sungguh beruntung. He's lucky man!. Dek Arya bekerja menjadi graphic designer di salah satu perusahaan keren di ibukota. Hobi nge-desainnya ga cuma jadi kesukaan aja tapi jadi profesinya. Uda gitu selain itu dia juga punya usaha desain kaos khas Semarangan handmade sendiri. Keren banget deh, bersama komunitas desainnya, dia bangun usahanya bernama Secret Silent, industri kreatif hasil pemikiran sendiri. Bangga!.

Kalo Dek Bre, sudah pasti fokusnya adalah dunia politik. Allah baik banget menakdirkannya bekerja di Badan Pengawas Pemilu. Barakallah ya Dek, semua tulisan dan pemikiranmu tentang politik, 2 jempol deh. Walau terkadang, aku ga habis pikir dengan paradigmanya. But, aku bangga menjadi kakak dari adik yang luar biasa.

Lalu, bagaimana dengan ku? Yup, hobiku sebenarnya adalah mengajar dan menulis. Mengajar menjadi side job ku dan menulis menjadi bagian dari rehatku. Bonus dari Allah adalah bahwa aku ditakdirkan untuk menjadi humanitarian. Very awesome, bukan?. Ga banyak orang yang dikasi bonus kaya begini. Bekerja di lembaga kemanusiaan membingkai seluruh kehidupanku menjadi lukisan yang terindah. Bahwa menjadi humanitarian adalah profesi yang menjadi hobi. Ga lagi hobi yang jadi profesi. Wonderful life :). Bersyukur Dan terus bersyukur. Alhamdullilah :).

Jadi, bisa jadi profesi ikhwah sekarang ini uda jadi hobi. That's the point kan sebenernya!. Mau jadi bankir, doctor, or lecturer sekalipun jadikan pekerjaan kalian adalah amal yang bisa kau persembahkan kelak pada Allah. Apalagi jika profesi itu bermanfaat bagi banyak orang. Menebar kebaikan dan menginspirasi banyak orang. Jika profesi ikhwah saat ini bukanlah keinginan kalian, maka tekunilah. Bisa jadi nantinya kalian akan cinta. Lantas mengatakan, "Pekerjaanku adalah Hobiku", asik kan?.

Wallahu alam bishawab. Semoga menginspirasi yaaa :*.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Samudra

Mengapa Takut Pada Lara?

Tak Ada Beban Tanpa Pundak