Kesayanganku, My pussy Cat :)

Assalammualaykum ikhwah... Happy weekend :). Banyak orang bertanya padaku: "Kapan kucing kesayanganmu jadi bahan tulisan? Ayo nulis!". Well, bener juga yaa :) sudah 8 tahun berteman dengan kucing ga pernah sekalipun mereka jadi inspirasiku dalam menulis. Kasihan banget yaa :). Hihihi :).
Ikhwah, aku banyak belajar memelihara kucing Dari Rasullulah SAW. Bahkan Rasullulah memiliki kucing kesayangan bernama Muueza. Rasullulah bersabda: "Kucing termasuk keluarga Dan ia memang hewan yang suka berkeliaran diantara kalian" (HR. Ahmad). Subhanallah.. :). Aku juga belajar dari sahabat Rasullulah, Abu Hurairah RA yang dijuluki Bapak para kucing.
Actually, memelihara kucing itu mudah. Yang penting kita memperhatikan makanan Dan tempat kotorannya. 8 tahun memelihara kucing membuatku banyak belajar. Bahwa memelihara mereka bisa melatih kesabaran Dan kelembutan hati. Meningkatkan empati agar senantiasa mencintai :).
Beda ras kucing beda jenis makanan. Berhubung kucingku blasteran kucing pasar Dan kucing anggora makanannya ga begitu susah. Pagi Dan Sore makan nasi pindang, siang/malam dikasi camilan snack. Cello, kucing jantanku paling suka makan. Tapi alhamdullilah dia tipe kucing penurut :). Pernah suatu ketika aku lupa memberikannya snack karena kesibukanku yang teramat padat, ketika aku buru-buru keluar rumah, Cello mengikuti Dan mengeong tanda aku melupakan sesuatu. Dan aku baru ingat aku belum memberinya makan.
Cello kucing kesayanganku, 8 tahun bersahabat dengannya banyak kisah lucu bahkan mengharu biru. Dia suka sekali membangunkanku jam 3 pagi. Waktunya untuk qiyamul lail. Dia bergelayut manja jika sapaan "meong"nya tak kuhiraukan atau waktu makannya terlambat. Terkadang kalau ngambek, dia kupanggil namanya tak bersambut. Lucu Dan menggemaskan :).
Pernah suatu ketika kami sekeluarga dibuatnya panik karena 3hari tak kembali ke rumah. Kami sampai berpencar mencari kemana-kemana. Bahkan hampir menangis Dan putus asa. Seminggu kemudian Cello kembali ke rumah dengan badan rojah-rojih (bahasa kami untuk menyebut kucing habis berantem hingga badannya penuh darah cakaran). Masya Allah, rupanya Cello berhari-hari pergi disekap oleh kucing garong (Kucing pasar yang suka datang ke rumah). Kasihan Cello, sampai jalannya pincang Dan tak bersemangat bermain denganku.
Pernah juga suatu ketika dia hampir mati keracunan. Maybe dia habis bergerilya mencari tikus yang ternyata tikus tersebut beracun. Sampai rumah dia sempoyongan Dan muntah2 Berbusa. Kami sekeluarga panik ketakutan. Alhamdullilah ibuku pakar kucing sejati tau obat penawar racunnya. Air kopi :). Dengan setengah tega, kupaksa Cello meminum kopi dengan cara menyuapinya dengan sendok. Esok harinya dia kembali bugar. Alhamdullilah :).
Cello paling susah dimandikan. Aku pernah menjadi korban cakarannya ketika memandikan. Mungkin karena aku kurang lembut mengguyurnya air sehingga dia memberontak. Apalagi kucing memang tak suka air.
Kami sekeluarga menyukai kucing. Terutama ibuku. Bahkan ibuku mengadopsi kucing pasar yang tergeletak di jalanan. Kucing pasar itu melahirkan 2 anak yang kami beri nama Slammy Dan Srintil (nama yang konyol :P). Dua kucing pasar yang baik sekali, penurut walau kadang cerewet ketika meminta makan.
3 bulan kemudian si kucing pasar melahirkan 5 anak kucing lagi yang super nakal. Namun sepertinya gen 5 anak ini gen si Cello. Gendut Dan unyu2. Alhamdullilah :). Tapi karena kebanyakan kucing dirumah beberapa diantaranya harus diadopsi oleh orang lain :).
Finally, kucingku menjadi inspirasi menulisku hari ini. Semoga menjadi inspirasi ikhwah semua yaa. Bagi yang ingin berdiskusi tentang merawat kucing you can contact me :). Happy day!.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Samudra

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Mengapa Takut Pada Lara?