Seindah-indahnya kehidupan :)

Assalammualaykum ikhwah yang diRahmati Allah, sungguh rindu sekali menulis.. sebulan ini disibukkan dengan pekerjaan yang "full job" dan amanah2 yang harus ditunaikan. Alhamdullilah bisa menulis lagi, setelah dapet libur 1 pekan lagi dari kantor.

Well, ada banyak banget yang pengen kuceritakan selama sebulan berjibaku dengan pekerjaan. Menjadi philantrophist memang sebuah pekerjaan yang mulia, penuh dedikasi dan Insya Allah berkah dunia akhirat. menjadi seorang amil di accounting division membuatku banyak belajar tentang sebuah kejujuran. kejujuran dalam segala hal. Bahagia rasanya bekerja dengan motivasi tinggi untuk beribadah. Bahagia rasanya bekerja yang tujuannyya mensejahterakan masyarakat. dan bahagia rasanya menjadi bagian dari setiap senyum kebahagiaan masyarakat. walaupun kami hanya sekeping mozaik dalam peradaban bangsa, namun kiprah philantrophist bisa diperhitungkan ketika dunia luar heboh dengan perpolitikan dan gosip yang tak berkesudahan. kami tetap bekerja. Alhamdullilah :)

Harus lembur di malam takbiran adalah sensasi luar biasa. tapi entah, mungkin karena jatuh cinta dengan pekerjaan ini, segalanya ringan tanpa beban. walau rumah sudah menelpon 'kapan pulang'? namun pada akhirnya orang tua memahami bahwa pekerjaan ini adalah pekerjaan umat. Aku kagum dengan rekan kerja yang sudah berkeluarga tapi tetap setia bekerja lembur, bahkan hingga suami dan anak-anak mereka datang menemani. Indah sekali...

Lebaran adalah moment yang memang terbaik dalam satu tahun ini. berkumpul bersama keluarga lengkap adalah anugrah yang tak ternilai oleh apapun. tertawa atau sekedar mengobrol biasa adalah hari-hari yang teramat sangat sempurna. adikku yang merantau di Jakarta, pulang dengan membawa sejuta cerita. Aku iri padanya, dia tambah ganteng dan bersahaja. seperti orang-orang metropolitan sukses yang santun dan dihormati banyak orang. Memang, adikku yang satu itu selalu beruntung dalam hidupnya. Arya, miss u brother... every moment with u seperti mendapat oase yang menyegarkan. :)

Namun, ada kesedihan yang menggelayut ketika berpisah dengan bulan maghfirahNya, ramadhan kariim. ada sebersit rasa yang tak terlukiskan. mungkin aku sedang teramat rindu.. pada apa dan siapa yang tak bisa didefinisikan. ada hati yang tak pernah bisa baru dan berganti, kurindukan kebersamaan malam dengan Allah Sang Maha Cinta. Dan aku selalu bertanya, pada apa dan siapa sebenarnya?. Aku mencari tapi tidak tau apa yang sedang kucari. menunggu dan menunggu grand designNya adalah yang bisa kulakukan.

Bulan berikutnya, aku hanya ingin menjadi saksi pada takdirNya yang indah. terus menulis dan berbagi ilmu, bermanfaat bagi sesama dan menjadikan dakwah sebagai napas kehidupan. berjihad dengan pena dan ilmu. Seindah-indanya kehidupan...

alhamdullilah, Wassalammualaykum, happy day! :)







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Mengapa Takut Pada Lara?