Perilaku Hati, Perilaku Amal ?

Adakalanya ketika mendapat cobaan dan ujian, dalam bentuk apapun, adakalnya kita mundur ke belakang, diam dan menyendiri sejenak. bukan keluar dari barisan bukan juga berpisah dengan barisan, namun sekedar mundur satu langkah ke belakang. bukan juga karena menyesal dan takut bukan juga karena kekecewaan. hanya diam dan menyendiri sejenak.

Adakalanya ketika mendapat situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan nurani, kita menangis, timbul berbagai pertanyaan dalam pikiran yang bergejolak tiada taranya,, dari pertanyaan kenapa, siapa hingga kok bisa? adakalanya kita mundur ke belakang bukan karena ingin menghindar dari situasi bukan juga ingin lepas tangan dari kondisi, namun mundur ke belakang untuk berpikir sejenak.

Mundur satu langkah ke barisan belakang, bukan keluar dari barisan mungkin sering dialami oleh sebagian orang. terkadang segala hal yang menjadi luka, kecewa, sedih dan perasaan tak menentu bisa terobati dengan diam sejenak. berpikir dan merenung, bukan berpikir untuk menyalahkan situasi bukan merenung dan menyalahkan pihak lain.

Namun, sejenak introspeksi diri, mengevvaluasi setiap detik yang pernah dilalui, flasback ke belakang lagi, bagaimana dengan perilaku hati selama ini? bagaimana dengan perilaku amal selama ini? sudahkah sepenuhnya tulus mencintaiNya, sudahkah segalanya dilakukan karena RidhoNya, sudahkan setiap langkah kaki, setiap detak jantung dan setiap desah napas adalah bekerja untukNya, menjalani kehidupan hanya untuk cintaNya? apakah selama ini ada yang salah dengan perilaku hati kita? adakah penyakit hati yang bersemayam hingga menimbulkan noktah2 hitam sehingga cahaya cinta Allah bahkan menjadikan hati ini keras? apakah perilaku amal kita murni untuk Allah? atau ada terselip riak-riak kecil bernama riya?

Masya Allah, ternyata banyak kepingan hati yang masih bukan karenaNya, ternyata banyak amalan yang juga bukan karenaNya. Astagfirullah, itulah alasan kenapa Allah melatihmu untuk peka terhadap hati dan amalanmu. menjadikan dirimu teruji dengan cobaan dan ujian Allah, menjadikan dirimu berlatih bersabar dan bersyukur.

Mundur ke belakang satu langkah untuk muhasabah diri, seperti mencari oase di padang gurun yang amat gersang, membutuhkan perjuangan untuk membersihkan hati, meluruskan niat beramal. dan jangan tanya kenapa itu terjadi, tapi bersyukurlah bahwa Allah membuatmu peka membaca peradaban dan menjadikan dirimu salah satu yang bisa merubah keadaan :)

Fa biayyi Alla Irabbikuma Tukadziban, Ya Allah Yang Maha Membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku diatas agamaMu :) istiqomahkanlah Ya Allah, jangan tinggalkan aku hanya dengan akalku saja, karena sesungguhnya hanya satu pintaku, Ridhoi dan Cintai aku, selamanya :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sabar Seluas Samudra

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Mengapa Takut Pada Lara?

Tak Ada Beban Tanpa Pundak