Aku sungguh sangat mencintaimu, IBU...

Ibu, afwan jiddan karena belum sempat menghadiahkan yang terbaik dan terindah untukmu. 
Maafkan aku karena selalu bersedih atas apa yang terjadi setiap detiknya yang kita lalui bersama. 
Ibu, tidakkah Engkau letih setiap hari tak bisa memejamkan mata karena berjuang untuk anak-anakmu? 
Ibu, begitu besar yang kau korbankan untuk kami anakmu hingga kakimu tak berasa dan tulangmu sering tak berdaya mengangkat tubuhmu sendiri. 
Namun, kau masih saja menari, membawa kami pada indahnya hidup yang tak tahu kapan arah cahaya akan menuntun kami.
Ibu, tak pernahkah kau menyadari bahwa setiap helaan napasmu adalah kekuatan bagi kami. 
maafkan kami Ibu, kami tak pernah bisa membuatmu tersenyum dengan tenang, haruskah keningmu mengerut sambil tersenyum untuk menghibur hati kami?
Ibu setiap tangisanmu adalah kesakitanku, tak kuat aku bisa melihatmu seperti itu. 
Maka, tenang saja. Allah selalu menepati janjinya dan tak perlu kawatir pada kehidupan ini, karena Allah akan menjaminnya. 
Ibu, betapa aku sungguh sangat mencintaimu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sabar Seluas Samudra

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Mengapa Takut Pada Lara?

Tak Ada Beban Tanpa Pundak