Apa Kabar Calon Pendampingku?
Allah, bagaimana kabar
calon pendampingku saat ini? Apakah hatinya sedang belajar untuk bersabar?
Apakah jiwanya juga sedang belajar untuk menguatkan diri? Allah, apakah dia
juga sedang berproses untuk lebih baik sepertiku? Aku merindukannya Allah, tapi
aku tak tahu siapa yang dapat kurindukan. Bukankah sudah tertulis dalam lauh
Mahfuzku dan saatnya nanti kau akan perlihatkan padaku pada pertemuan suci
bernama pernikahan. Allah, apakah calon pendampingku adalah orang yang jujur
seperti khalifah Abu Bakar, yang juga sangat setia pada Rasullulah, yang ikhlas
menginfakkan seluruh hartanya untuk dakwah? Atau seperti umar, yang tegas dan keras
namun hatinya sangat lembut? Atau seperti Usman yang dermawan dan penuh
kebaikan atau seperti Ali Bin Abi Thalib yang sangat beruntung mendampingi
putri Rasullulah, Fatimah. Aku iri dengan Fatimah, dia begitu mengagumi Ali dan
mencintai Ali sebelum menikah, sehingga setelah menikah Fatimah pun berkata
pada Ali bahwa Ali adalah orang yang dicintainya.. Masya Allah…
Allah, apakah calon
pendampingku juga sedang belajar untuk dapat menjalankan seluruh perintahMu dan
menjauhi LaranganMu? Apakah setiap lisannya adalah zikir yang melembutkan?
Apakah disepertiga malam ia juga mengambil air wudhu untuk qiyamul lail? Apakah
ia suka sekali membaca Al-Quran sehingga air matanya sering menetes karena
kebesaranMu? Apakabar calon pendampingku? Apakah kau juga sedang merindukan aku
yang tak kau ketahui ini?
Calon pendampingku,
kelak kan kita rajut cinta yang abadi karena Allah, bersama-sama mencintaiNya
dengan tulus, tak pernah sedikitpun ternoda oleh kepentingan selain karena
Allah. Calon pendampingku, apakah dirimu sedang merasa sendiri saat ini? Sama,
aku juga mersakan itu, tapi bersabarlah,
aku harap kau juga sedang memperbaiki ibadah dan akhlakmu sehingga saat yang
tepat nanti kita akan dipertemukan oleh Rabb kita dalam keadaan yang baik, siap
untuk membina mahligai rumah tangga. Kau yang akan jadi imamku dan aku adalah
makmum.mu. menjalani setiap detik dalam hidup dengan cinta yang manis dan suci.
Tersenyum karena sakinah di hati. Calon pendampingku, bersabarlah… nantikanku
di batas waktu. Bila kau adalah tulang rusukku, maka tenang saja, Allah akan
mempertemukan pada saat yang paling indah.
Komentar