[PUISI] Aku Lebih Mencintai Allahku...


Berjalan di atas pasir, rasanya seperti berdesir
Melahirkan asa, berbisik memulai cerita
Angan dan janji telah ditorehkan sepanjang penantian
Ingatlah ketika kita duduk bersama
Berbagi cerita tentang mimpi dan harapan
Seperti rona jingga dalam wajah seorang pujangga

Berbagi bersama berlayar menyusuri derita
Menemukan oase yang lama telah kita cari
Lidah kita seperti kelu tak bertandu
Kita masih disini
Merangkai kata menjadi sebuah bait
Yang tak kunjung terselesaikan

Ingatlah pada Rabb kita yang senantiasa membuncah dalam dada?
Aku berkata pada langit yang mulai suram,
Pada bintang yang sedang tidak bersahabat
Dan kau hanya terdiam

Aku lebih mencintai Allahku,
Bagaimanapun juga aku lebih memilihNya…
Mungkin maav bukan kata yang dapat kurangkai
Menjadi sajak yang lebih indah
Namun sejenak saja pikirkan dengan hati sebening embun

Tak pernahkah kau ingat bahwa aku bersama keegoisanku
Digenangi butiran debu dan asap yang mulai memudar
Apakah lidahmu masih kelu?
Sejenak saja,
Pikirkan bahwa aku lebih mencintaiNya…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Mengapa Takut Pada Lara?