Mencari Oaseku... :)


Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, demi Allah yang kucintai pertama dan paling utama, demi Allah yang masih memberiku kesempatan untuk menghela napas, demi Allah Sang Penjaga Rahasia paling baik, demi Allah yang luar biasa dahsyat rahmatNya, seperti biasa aku tetap seperti hambaNya yang tak tau apa-apa, seperti bintang di tengah galaksi maha besar, seperti sebutir pasir di tengah gurun yang tandus tak beroase walaupun aku sedang berusaha mencari oase itu, seperti setetes minyak yang terjebak dalam samudra, atau seperti debu yang berterbangan di angkasa raya, seperti itulah aku saat ini. Berusaha untuk menjadi bunga dalam kaktus berduri, berusaha untuk menjadi mata air di padang yang gersang dan tandus. Seperti halnya ikhwah yang lain, aku sedang mencari kebenaran. Kebenaran sejati yang membutuhkan proses sangat panjang. Aku menyadari, aku hanya manusia ciptaan Allahku yang Maha Besar.
Allah, kupersembahkan curahan hatiku yang terdalam tentang kehidupan, tentang beratnya memegang amanahMu, tentang kebahagiaan dan kesedihan, dan tentang tujuanku padaMu. aku tak pernah menyangka akulah pemenang itu, akulah yang mengalahkan berjuta-juta sel dalam rahim ibuku, aku yakin itulah takdirMu yang nyata, aku ditakdirkan untuk lahir ke dunia ini, dengan terus-menerus membaca kalamMu, “Iqra”, tidak hanya kitab suciMu saja Ya Rabb, namun kehidupanMu yang maha dahsyat ini. Setiap detiknya adalah mozaik yang harus selalu kurajut dengan indah, dengan amalan yang indah, dengan keteguhan hati yang kuat dan dengan kesabaran yang ikhlas. Seseorang yang baik pernah berkata padaku bahwa berbahagialah dengan kesabaran, keteguhan, keikhlasan, dan kuatkanlah ketiga hal itu. Subhanallah, belakangan ini aku tersadar bahwa setiap kepingan dalam kehidupanku adalah rahmatMu ya Rabb. bahkan Semesta berasbih padaMu ketika aku mulai menyadari hal itu.
Allah, Engkau memang yang terbaik. Engkau selalu punya waktu kapanpun itu ketika aku membutuhkan, setiap detik yang kulalui, kedekatan itu sangat terasa di benakku, dan semoga selama-lamanya akan tetap seperti itu. Aku akan sangat menderita luar biasa, aku akan menangis sejadi-jadinya, aku akan menjadi manusia paling binasa jika sedetik saja Engkau berpaling dariku Ya Rabb. aku mohon dengan sangat, saat ini aku sangat membutuhkanMu. Jangan sampai sedetik saja aku hanya bersama pikiran dan nafsuku saja. Aku sangat ketakutan ya Rabb, aku sangat takut…
Allah, janjiMu selalu pasti. Itulah yang membuatku yakin untuk tetap bertahan. Untuk tetap focus pada prinsip-prinsipku. Biarlah orang membenciku, asal Engkau tidak ya Rabb. biarlah orang menghinaku, menganggapku asing atau bahkan melukaiku, asal Engkau tidak. Allah, aku mohon, jangan pernah tinggalkan aku walau sekejap. Semua ujianMu ini akan aku usahakan untuk dapat aku selesaikan dengan baik, sesuai syariahMu. Seberat apapun itu, aku yakin pasti sanggup, walaupun lidahku kelu untuk berkata, walaupun hatiku teriris perih, walaupun akalku tumpul sekalipun, aku pasti sanggup menghadapi semua ini. Dengan ridhoMu yang Maha Agung, aku pasti bisa ya Rabb…
Allah, aku mohon jangan ambil keluargaku, saat ini merekalah yang terbaik di dunia ini. Saat ini merekalah alasanku untuk tetap bersemangat. Aku mohon, aku tak banyak meminta apa-apa. Aku akan pincang tak bisa berjalan untuk tetap meneruskan dakwah ini jika aku tak punya pondasi kuat, dan itu ada pada kobaran semangat keluargaku. Keluargaku yang paling berharga yang aku punyai sekarang. Senyum mereka adalah kekuatanku, mereka adalah nyawaku ya Rabb. tolong aku Allah, jangan biarkan kami tak berdaya seperti ini. Aku tau, beribu dosa telah aku torehkan, aku banyak menyakiti orang, aku banyak membuat orang gelisah, aku banyak membuat onar, aku juga banyak membuat orang menangis, tapi sungguh ya Rabb, jangan pisahkan aku dengan keluargaku saat ini. aku mohon dengan sangat..
Allah,bolehkah aku berharap dapat bersanding dengan umat-umatMu terbaik nantinya?bolehkah aku adalah salah satu dari umat-umatMu yang terpilih? Mungkin ini adalah mimpiku yang sangat tidak mungkin aku wujudkan, tapi aku akan berusaha untuk meraihnya. Aku pasti menjadi manusia sukses yang berakhlak baik ya Rabb, aku pasti menjadi pendakwah yang dicintai, aku juga pasti bisa bermanfaat untuk orang lain. Sungguh, aku sangat bersyukur, setiap hari aku selalu dihadapkan dengan kehidupan manusia-manusia yang tidak seberuntung aku. Setiap pagi, aku selalu dipertemukan dengan Pak Husein, orang kurang waras yang selalu aku temui ketika aku menunggu bis, walaupun kurang waras entah kenapa, beliau selalu tersenyum jika bertemu denganku, akupun rasanya ingin menangis ya Rabb. seharian aku di kampus, tempatku mencari ilmuMu, aku menemui berbagai macam karakter disini, termasuk kehidupan pedagang di daerah sekitar kampusku. Belakangan ini aku memiliki rencana untuk memperkenalkan mereka dengan bisnis berbasis syariah, kebanyakan dari mereka tidak memahami hal itu ya Allah, ridhoi aku… di malam hari, aku dipertemukan dengan ibu-ibu berjilbab yang hampir setiap hari naik bis denganku, ibu-ibu berjilbab yang ternyata seorang guru mengaji anak-anak, yang menghabiskan usianya yang ternyata sudah tua itu dengan mengajar mengaji. Subhanallah, setiap kata-katanya pun selalu dzikrullah… kehidupan ini memang harus selalu disyukuri, bersyukur ya Rabbku, alhamdullilah…
Allah, yakinkan aku pada satu tujuan hidupku, yakinkan aku pada proses menuju tujuan itu. Walaupun kesepakatan yang telah aku jalin telah berakhir, walaupun aku tau itu juga menyakitkan bagi ibuku, namun aku belajar dari kesalahanku itu. Bahwa janjiMu akan selalu pasti, tak pernah ingkar. Sudah hampir 3 tahun ternyata, tidak terasa sudah lama sekali, sudah lama tidak mendengar kabarnya. Mungkin sudah terlupakan, atau mungkin memang ini yang Allah inginkan. Allah ingin aku belajar ikhlas, dan menguatkan keikhlasan itu. Kelak aku berharap bisa bersama-sama mencintaiMu dengan orang yang tepat, yang Engkau ridhoi, yang lisannya selalu mengingatkanku padaMu, yang sikapnya selalu menjadi teladanku, yang bisa menghantarkanku ke firdausMu ya Rabb. mengenai hal itu, belum saatnya aku pikirkan, dan belum saatnya pula aku berharap. Semoga sosok itulah yang suatu saat nanti, di waktu terindah, akupun bisa merajut keikhlasan hatinya untuk bersama-sama mencintaiMu. Aku tau, aku harus menjadi wanita sholehah, butuh perjuangan yang panjang untuk mencapai hal itu Ya Rabb. dan aku yakin aku bisa melaluinya dengan kesabaran. Subhanallah sekali ketika hari itu tiba, subhanallah sekali jika ternyata kami bersama-sama berdakwah dengan satu tujuan yang sama, Allah Azza wa Jalla…
Allah, tau tidak, aku ingin sekali bermanfaat untuk orang lain. Aku ingin sekali ilmuku bermanfaat untuk orang lain dan aku ingin sekali orang lain mencintai ilmu itu. Ilmu yang sedang aku rajut saat ini, ilmuMu yang sangat baik. Aku sedang berusaha untuk memecahkan sebuah permasalahan yang sangat krusial di sepanjang peradaban ekonomi dunia, aku sedang berusaha merubah system itu. Semoga aku bisa mengajak yang lain. Aku tau, butuh pengorbanan yang nyata untuk mewujudkannya. Butuh amal jama’I, harus secara berjamaah. Ridhoi aku Ya Rabb, pelan-pelan, namun pasti dan terarah. Aku hanya minta padaMu Allahku, tunjukkanlah jalan yang benar adalah benar dan salah adalah salah, jika aku berada dalam persimpangan dan aku terjebak dalam kegelapan, tolong kuatkan dan yakinkan aku bahwa selalu ada jalan keluar. Amin.
Allah, aku pasti menang dalam setiap ujianMu, aku pasti mendapatkan nilai paling cumlaude dalam setiap pengumuman kenaikan levelku, aku pasti bisa ya Allah. Tapi, bisakah Engkau berjanji? Dekatlah padaku lebih dekat lagi, cintai aku selalu ya Rabb. dengan begitu, aku siap melakukan semuanya dengan keyakinan padaMu, dengan proses yang matang dan berakhir pada kehidupanMu yang sebenarnya…
Allah, aku sungguh mencintaiMu… ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Sabar Seluas Samudra

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework