Rumah Impian

"Empat perkara yang merupakan kebahagiaan, yaitu istri yang shalihah, rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang enak dinaiki. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan adalah tetangga yang jelek, istri yang buruk akhlaknya, rumah yang sempit, dan kendaraan yang tidak enak dinaiki," (HR Ath-Thabrani dan Imam Ahmad).

Hmmm, siapa coba yang ga pengen punya rumah idaman? Aku pun mauuu banget. Nah, apa sih yang dimaksud rumah impian itu? Apakah harus besar dengan perabot yang mewah? Adakah aturan Islam mengenai hal ini?. 

Dari hadits di atas Rasulullah saw menganjurkan umat Islam untuk memiliki hunian yang luas. Namun Ustadz Budi Ashari Lc, Direktur Lembaga Cahaya Siroh, memaknai hunian luas dalam hadits ini tidak hanya dari aspek fisik, tapi juga upaya untuk mengamalkan nilai-nilai dalam ajaran Islam.

Sebagai agama yang sempurna, Islam memiliki konsep ideal dalam semua sisi kehidupan manusia, termasuk tuntunan membangun arsitektur Islami. Dalam buku The Grand Tradition of Islamic Architecture disebutkan bahwa arsitektur Islami adalah seni atau ilmu dalam merancang bangunan dengan berlandaskan Al-Qur’an dan hadits Rasulullah saw. Lalu bagaimana merancang rumah kita agar termasuk dalam arsitektur Islami? 

Ardy Arsyad, ST, MEngSc Dr Eng, dosen Universitas Hasanuddin yang aktif melakukan kajian peradaban Islam, mengemukakan empat konsep arsitektur Islam. Pertama, tauhid. Kedua, menjadi sarana untuk mengingat Allah dalam keadaan berbaring, duduk dan berdiri (QS Ali Imran [3]: 191). Ketiga, penggambaran surga (QS Al-Baqarah [2]: 82 dan Ar-Rahman [55]: 46-47). Keempat, konsep cahaya sebagai simbol spiritualitas. 

Bahkan dalam sebuah hadist: "Jadikanlah rumah-rumah kalian sebagai tempat shalat, dan jangan jadikan kuburan," (Hadits Muttafaq‘alaih). 

Dalam kajian mengenai arsitektur Islam bahwa secara umum konsep hunian dalam peradaban Islam memiliki banyak kamar, dilengkapi ruang tamu, taman, dan courtyard atau ruang luas dan terbuka di dalam hunian. Kebutuhan kamar tentu menyesuaikan dengan jumlah anggota keluarga di hunian. Islam juga memberikan tuntunan untuk memuliakan tamu, salah satu bentuknya menyediakan ruang untuk mereka.

Sedangkan courtyard dan taman di dalam rumah, selain berfungsi untuk pertukaran udara dan pencahayaan alami, juga menjadi arena rekreasi yang memungkinkan anak-anak dan remaja Muslimah bermain tanpa harus memakai hijab. Juga sebagai sarana berkontemplasi atau bercengkerama dengan alam.

Dalam mendesain hunian, Islam juga mengatur tentang silaturrahim atau keharusan menjaga hubungan dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, idealnya, hunian keluarga Muslim memiliki ruangan khusus untuk menerima tamu pada hari raya dan acara keluarga. Namun, perlu diperhatikan pembagian ruangan untuk tamu laki-laki dan perempuan agar tidak bercampur baur. Serta desain ruangan yang melindungi penghuni Muslimah dari terlihatnya aurat mereka. 

Masya Allah, nah pernah denger ungkapan Rumahku Surgaku gak? Arti dari ungkapan ini, menurut Ustadz Budi, anjuran agar keluarga Muslim menjadikan rumahnya sebagai miniatur surga. Surga digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai tempat yang indah, tenang dan nyaman. Tidak ada suara yang terdengar di dalamnya kecuali pujian kepada Allah dan kebaikan.

Semoga kelak bisa memiliki rumah terbaik yang diridhoiNya yah :) Aamiin.

Sumber: http://www.ummi-online.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Sibling Rivalry

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Laut tak pernah meninggalkan pantainya :)