SAHABAT SESURGA

Di awal kita bersua
mencoba untuk saling memahami
keping-keping di hati
terajut dengan indah
rasakan persaudaraan kita

Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
berpeluh suka dan duka
kita jalani semua
semata-mata harapkan ridho-Nya

Sahabat, tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
bila nanti kita jauh berpisah
jadikan rabithah pengikatnya
jadikan do’a ekspresi rindu
semoga kita bersua di Surga

-Sigma: Senandung Ukhuwah-


Berpisah jarak hanyalah bagian dari mozaik cerita persahabatan. Karena dengan perpisahan kita belajar menjadi pribadi lebih baik. Karena perpisahan adalah permulaan terbaik untuk merajut ukhuwah dengan doa-doa terbaik. Karena sejatinya, ukhuwah bukan terletak pada manisnya pertemuan namun tulusnya doa yang dilantunkan. 

Ada momentum bahagia ketika sahabat kita pada akhirnya menemukan karir terbaiknya. Satu step lebih baik dari step sebelumnya. Ibarat langkah kaki, kaki berjalan menuju ke arah yang baik. Ibarat meniti tangga, titian berada di tangga berikutnya. Tentu menjadi manusia yang lebih bermanfaat bagi sekitarnya. 

Mungkin tidak lagi bersua sesering sedia kala, bercerita panjang tentang kehidupan, pekerjaan, kegemaran bahkan diskusi hebat tentang masa depan. Walau terkadang pasti ada selisih paham, berbeda pendapat bahkan marah yang membara. Semua seakan ditepis dengan mudah. 

Namun, jangan riasukan, kita masih bisa bersambut dengan banyak cerita bahagia. Tentang pekerjaan masing-masing dari kita yang sungguh mulia. Tentang kehidupan yang semakin berwarna. Tentang kampung halaman yang semakin dirindukan, tentang keluarga kita yang bahagia. Bahkan tentang hati dan perasaan.

Jadikan rabithah sebagai pengikatnya, jadikan doa ekspresi rindu. Saling mendoakan dalam kebaikan, saling menasehati dalam ketauhidan. Karena sahabat sesurga adalah mereka yang mencintai kita dengan tulus. Menegur jika kita melakukan kesalahan, meluruskan yang mesti harus diluruskan, memberikan saran terbaik tanpa diminta. 

Karena sahabat sesurga adalah mereka yang bahagia dan tersenyum bangga atas setiap karya-karya kita, menangis haru ketika kita terluka dan menjadi bahu terbaik ketika kita membutuhkan pertolongan. 

Love you cause Allah, My Dearest Friend :-)

@kenulinnuha
22.12 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Laut tak pernah meninggalkan pantainya :)

Sabar Seluas Samudra

Memantaskan diri itu kece :)

Tak Ada Beban Tanpa Pundak