Menjadi Pendengar Yang Baik

"Ken... Apakabar? Aku kangen.. Pengen curhat nih.. Biasa, soal kerjaan"
"Ken... Aku butuh saran, kalau menurutmu baiknya gimana ya?"
"Ken, ada catatan kah untukku hari ini? Pasti Ken tau atau denger dari mana gitu.."
"Ken... Kapan kamu ada waktu? Sibuk terus, tak telp ya entar malem"
Keeeeeeeeeeennnnnnnnnn
???
Belakangan ini saya belajar ilmu baru. Ilmu yang ternyata butuh kesabaran juga kasih sayang. Ilmu yang membutuhkan karakter lembut dan solutif. Ilmu menjadi pendengar yang baik :). Menjadi pendengar yang baik itu butuh latihan. Mungkin kalau tipe sanguinis yang doyan ngomong, hanya mendengar saja dalam tempo yang lama bisa jadi bosan. Beda dengan pleghmatis yang teduh, mendengarkan cerita atau bahkan seharian mendengarkan suara orang berargumen pun tahan :).
Kata psikolog, saya termasuk tipe pleghmatis sejati. Orang-orang berwatak pleghmatis sejati itu sabar, tidak menyukai konflik, rapi, perhatian dan mencintai keluarga (masa sih? :p ). Mungkin ini alasannya kenapa teman-teman bahkan rekan kerja suka bercerita panjang lebar pada saya. Entah, maybe saya termasuk pendengar setia. Walau terkadang saya pun juga ingin bercerita. Jujur saja, menjadi pendengar yang setia dan baik itu susah :).
Ilmu yang saya dapat, bahwa menjadi orang Yang dipercaya untuk 'keep secret' permasalahan orang lain itu butuh manajemen hati terutama perasaan. Terlalu terbawa perasaan dan larut dalam curahan hati teman sebenarnya tidak baik juga, terlalu santai dan acuh terhadap ceritanya juga tidak terlalu baik. Cara terbaik adalah 'save the secret', dengarkan secara seksama dengan penuh perhatian lalu berikan solusi paling realistis. Jangan berikan harapan atau solusi yang tidak mungkin bisa dilakukan walaupun 'the best solution'. Intinya, listen well :).
Bagi sebagian orang, mendengarkan orang sedang bercerita apalagi dengan mimik muka penuh ekspresi atau justru tangisan keras atau emosi yang meledak-ledak, tidak semuanya tahan. Ada yang pura-pura mendengarkan tapi pikiran entah kemana atau asik dengan gadgetnya, ada yang mendengarkan tapi tidak bisa memberikan solusi. Nah, pendengar yang baik itu multi talented. Tahan di ajak curcol, bisa memberikan solusi dan meredakan emosi. So, apakah kalian termasuk pendengar yang baik? Hopefully, yes, I can. ;)
*Belajar jadi pendengar yang baik :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fitrah Based Education [Part 3]: Framework

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Kita Tidak Bisa Memilih, Tapi Bisa Memutuskan

Hatiku Bukanlah Baja

Would The World Be Better Without Islam? Absolutely No!