Langit Merekah di Kota Mekkah
Langit mekah pagi itu begitu mesra, seperti merekah-rekah. Rasanya langit seperti mendekapku erat, berusaha untuk menenangkanku, berusaha untuk mengusap lembut setiap derai air mata yang jatuh. Aku merasakan debar yang sungguh hebat, beginikah rasanya mata menatap nanar bangunan kotak hitam di depan itu?. Ka'bah? Masya Allah... Tidakkah aku sedang bermimpi? And the story begins... Awalnya kukira orang-orang yang bisa pergi ke Baitullah adalah orang yang mampu secara finansial. Mapan, berkarir keren dengan gaji yang fantastis. Aku tidak terlalu bermimpi untuk segera pergi ke Baitullah dengan alasan keuangan. Bagiku menjadi seorang Amil Zakat adalah karunia tiada tara yang Allah berikan kepadaku. Tidak semua orang diberi kesempatan bekerja di lembaga sosial dengan banyak sekali keberkahan. Bukan materi yang menjadi utama pencapaian namun ridho Allah semata. Suatu hari aku dan kepala cabang di kantorku berkunjung ke rumah seorang Ustadz yang mengubah cara pandang h