Menghargai Proses

Terkadang, manusia terlalu fokus pada tujuan sehingga melupakan proses yang justru lebih bermakna.

Allah menghargai setiap detik prosesnya bukan? Sekalipun kita dihadapkan pada jalan yang berliku, persimpangan yang membingungkan bahkan kelelahan tiada tara. Proses menuju tujuan itulah yang menempa kita menjadi pribadi yang lebih baik, menuju kehidupan yang lebih bermakna.

Tak jarang sebagian dari kita merasa putus asa, tidak yakin bahkan berhenti meneruskan. Ketidaksanggupan memunculkan berbagai ragam cara, strategi atau mungkin mencari jalan ilegal. Itulah manusia. Proses membuat segalanya menjadi runyam. Namun bagi mereka yang menghargai betul makna proses, mereka akan melakukan segala macam kebaikan untuk menuju tujuan.

Jalan yang ditempuh pun beragam. Ada yang memilih memutar arah untuk sekedar menikmati perjalanan, menghirup udara segar, bertemu dengan beragam karakter manusia, mencari tempat berteduh, bahkan berhenti dari satu tempat ke tempat lainnya. Ada juga yang memilih jalan tercepat, menerobos lalu lintas, melewati gang-gang sempit demi cepat sampai tujuan. Tergesa-gesa memutuskan jalan juga menjadi pilihan, yang penting sampai tujuan. Tidak peduli serumit apapun jalan yang ditempuh.

Masing-masing dari kita terikat pada komitmen dan prinsip hidup. Ada yang santai menjalaninya, menilai setiap proses hidup apa adanya saja. Ada juga yang serius, merencanakannya, mempersiapkan begitu matang dan yakin dapat melalui setiap proses kehidupan dengan baik. Setiap dari kita memiliki radar dan peta kehidupan masing-masing. Yang membedakan adalah navigator yang kita miliki. Apakah berasal dari mahabbah kepada Allah atau justru berlawanan?.

Setiap proses memiliki risiko. Apapun bentuknya. Tinggal bagaimana kita menghadapi setiap prosesnya dengan baik. Sabar, ikhlas dan tawakal. Bahkan tingkatan paling tinggi adalah ridho. Menerima segala keputusan hidup bahkan sebelum diputuskan. Hargai setiap detik prosesnya. Pilihlah jalan terbaik menuju RidhoNya. Tidak peduli seberapa lama jalan itu ditempuh, seberapa pahit yang dirasakan, yang penting dilalui dengan sebenar-benarnya takwa.

Hargai prosesnya, benamkan diri dalam kebaikan. Ikhtiar semampunya, bangkit dari keterpurukan. Jika kita mampu menghargai betul makna sebuah proses hidup. Kita adalah pemenang sejati kehidupan.

Semoga Allah ridhoi.
@kenulinnuha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fitrah Based Education [Part 1]: 8 Fitrah Manusia

Sabar Seluas Lautan dan Hati Sejernih Langit

Sabar Seluas Samudra

TANGISAN KERINDUAN BERDAKWAH

Belajar Dari Daun